Padahal, usai penandatangan perjanjian tersebut, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry menyebut isi perjanjian akan membuat negara-negara di dunia aman dari ancaman nuklir Iran, termasuk ancaman buat Israel. Dari pihak Israel menyebut perjanjian itu sebagai perjanjian yang buruk dan menguntungkan pihak Tehran.
"Ini adalah perjanjian yang buruk dan memberikan apa yang yang diingankan oleh Iran," ujar pihak Israel yang dikeluarkan oleh kantor PM Benjamin Netanyahu, seperti diberitakan AFP, Minggu (24/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel juga menyoroti soal reaktor nuklir Arant yang berada yang berjarak 240 kilometer sebelah selatan Tehran. Menurut Israel, reaktor nuklir itu seharusnya dibongkar. "Tekanan ekonomi terhadap Iran seharusnya menghasilkan perjanjian pembongkaran fasilitas nuklir Iran," terangnya.
Menteri Ekonomi Israel, Naftali Bannet secara tegas mengatakan Israel tidak terikat dengan perjanjian Jenewa dan mempunyai hak untuk mempertahankan dirinya sendiri.
"Iran mengancam Israel dan Israel punya hak membela diri," kata Naftali.
G5+1 Adalah negara-negara yang tengah melakukan dialog dengan Iran. AS, Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Jerman telah berhasil mencapai kata sepakat soal batas pengayaan uranium Iran yang tidak boleh lebih dari lima persen.
Iran diharuskan menjalankan perjanjian tersebut selama enam bulan ke depan dan membolehkan pengawas nuklir IAEA untuk melakukan inspeksi di reaktor nuklir Iran yang berada di Fordow dan Natanz.
(fiq/mad)