Rekaman percakapan diputar jaksa KPK dalam persidangan pemeriksaan terdakwa pada Jumat (22/11/2013) dini hari untuk sesi dakwaan pidana pencucian uang. Sidang sebelumnya ditutup pada pukul 23.55 WIB, Kamis (21/11) dan dilanjutkan tepat pukul 00.10 WIB.
Berikut transkrip rekaman percakapannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 0816940797 (Luthfi Hasan)
Ke 0811141456 (seseorang yang disebut Luthfi dengan panggilan doktor)
1456: Halo Pak Luthfi
0797: Ya doktor
1456: Bisa ngomong gak?
0797: Ya ya doktor
1456: Bisa ngomong gak
0797: Ya silakan dok
1456: Saya sudah tanyakan masalah BVI. Eeee.. Ni saya bacakan yah pak
0797: Iya
1456: Saya sudah dapat informasi tentang BVI. Kalau BVI datang pemegang saham tidak muncul di public record. Artinya tidak bisa diketahui oleh masyarakat umum yang mau ngecek, yang mau ngecek siapa siapa gak tau. Terkecuali ada keputusan dari pengadilan
0797: Hem. Iya iya
1456: Itu di manapun samalah. Keuntungan BVI adalah tidak perlu membayar pajak penghasilan atau corporate income tax atau seluruh bisnisnya. Tapi pemerintah Hongkong dan Bank di Hongkong mempunyai peraturan tentang asal usul uang .satu: perlu memberi mempunyai dokumen asal usul uang seratus juga itu apakah itu personal saving ataukah cash flow dari pt negeri mana, misalnya kasus ini
0797: Hem ya
1456: Duitnya dari mana. Oh dari dari anu. Dubai, simpanan? Gak masalah uang injection seratus juga itu masuk... (Tidak jelas) masuk sebagai apa? Pinjaman atau modal disetor? Nah nanti kita tanya kalau modal disetor untung ruginya apa? Sebagai pinjaman untung ruginya apa? Kalau sebagai pinjam perlu ada surat perjanjan loan.
0797: Oke di emailin di email aja pak? Mungkin ga?
1456: Bisa bisa email bapak apa pak?
0797: Ya oke saya smskan. Saya lagi nyupir ni menuju aceh
1456: Oh oke sorry sorry
0797: Ya ya ya
1456: Pak makasih ya
0797: Iya doktor saya sms kan nanti
1456: Iya
2. Percakapan 29 Januari 2013
Dari 0816940797 (Luthfi Hasan)
Ke 0811141456
0797: Iya doktor
1456: Halo
0797: Aduh maap tadi
1456: Iya pak
0797: Kedatangan tamu pas mau pamitan tamunya tadi, gmana dok
1456: oh iya pak . Pak itu ijinnya punya bapak udah keluar ETPP-nya si Swott
0797: Yang itu yang untuk..
1456: Yang pasir besi
0797: Tambang itu
1456: Iya
0797: Iya sudah sudah
1456: Yakin ya pak
0797: Iya iya sudah
1456: Karena ini mau dikontrak tiap bulannya itu lima enam hesel pak, ini dan keluarganya
0797: Lima enam hesel ya, oke
1456: (backsound: male: liem sioe liong) sudono salim
0797: Oke iya iya oke
1456: Saya nggak berani. saya mau kasih uang muka dulu saya nggak brani
0797: Iya iya saya, saya cek dulu nanti saya kasih copynya, biar ada copy-nya ada ininya. Iya
1456: Kedua.. He eh, saya sudah kirim yang BVI ya Pak BVI
0797: Yang?
1456: British virgin island di... LHI
0797: Hmmm oh itu
1456: dpr@yahoo.com
0797: Iyaa iya iya oke
1456: nanti nyueun tulung dipriksani
0797: Oke
1456: Jadi kapan bapak, bapak yang putusin
0797: Baik baik baik. Saya akan cek dulu
1456: Terus ini saya mungkin setelah yah februari akhir ini sudah ada enam. Saya mulai nambang pak, saya mulai dari satu dua tambang wis pokoe hasilnya dulu
0797: Oke
1456: Terus saya lagi nutup tanah di antara jalan pemuda sama itu pak, pulo gadung ke prapatan itu tuh harus pak nanti buat (suara kurang jelas)
0797: He eh
1456: Yah
0797: Iyaa iya
Dalam persidangan, Luthfi Hasan mengakui dirinya menjadi salah satu yang berbicara seperti diperdengarkan rekamannya. Tapi siapa lawan bicaranya, Luthfi mengaku lupa. "Saya tidak ingat," ujarnya.
(fdn/mok)