"Menjaga ekspektasi warga Jakarta harus tetap dilakukan oleh Pak Jokowi. Bisa dengan menyampaikan bahwa 'Ini yang sudah saya upayakan. Tapi mohon maaf, upaya ini belum cukup. Untuk itu, tahun depan kami akan lebih menggiatkan kegiatan pembuatan saluran drainase hingga pengerukan waduk dan situ'," ujar pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Nirwono Joga saat berbincang dengan detikcom, Rabu (13/11/2013) malam.
Nirwono mengatakan bahwa penjelasan secara terbuka oleh Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sangat diperlukan. Selain sebagai penjelasan, juga sebagai sosialisasi bahwa pemerintah DKI masih terus membutuhkan dukungan warganya untuk bisa mewujudkan cita-cita Jakarta bebas banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kinerja Pemprov DKI bisa dilihat dari adanya pengurangan titik genangan dan waktu genangan air.
Beberapa di antara upaya Pemprov DKI adalah revitalisasi waduk, perbaikan saluran air, dan pembuatan sumur resapan. Sedangkan sejumlah program lain seperti normalisasi sungai masih terganjal warga yang menolak direlokasi.
Sehingga pada musim hujan ini, menurut Nirwono, menjadi momen yang tepat untuk membujuk warga bantaran kali untuk mau direlokasi ke rusun setelah banjir surut.
"Saluran air memang baru dikerjakan Oktober, jadi masih banyak yang belum diperbaiki. Saya harap dari 78 titik, 15 di antaranya saja akan berdampak positif," ulas Nirwono.
Menurutnya selain masyarakat, diperlukan juga dukungan dari pihak legislatif. Hal ini berkaitan dengan penganggaran program-program antisipasi dan penanganan banjir.
"Tolong DPR mendukung anggaran, jangan sampai turun di bulan Oktober, seperti saat ini. Masyarakat agar ikut push," imbuhnya.
(sip/mpr)