Pejabat-pejabat Amerika Serikat mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/11/2013), sejumlah kemajuan telah dicapai dalam perundingan itu.
"Dalam pertemuan malam ini, kami terus membuat kemajuan seiring upaya kami mempersempit celah," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri pada Jumat (8/11) malam waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikannya usai pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS John Kerry dengan Menlu Iran Mohammed Javad Zarif serta kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton. Pertemuan untuk membahas isu nuklir Iran itu berlangsung sekitar lima jam.
Kepala negosiator Iran di Jenewa, Wakil Menlu Abbas Araqchi juga mengatakan bahwa perundingan tersebut akan dilanjutkan hari Sabtu waktu setempat. "Pertemuan itu produktif, namun kami masih banyak hal yang harus dilakukan," imbuhnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam rencana kesepakatan internasional dengan Iran mengenai program nuklirnya. Kecaman ini disampaikan Netanyahu setelah Menlu AS John Kerry bertolak menuju Jenewa untuk mengikuti perundingan nuklir Iran tersebut.
"Ini kesepakatan yang sangat buruk. Israel benar-benar menolaknya," cetus Netanyahu. Pemimpin negeri Yahudi itu pun menegaskan, Israel tak akan terikat pada kesepakatan apapun dan berhak melakukan apapun yang dianggap perlu untuk mempertahankan diri.
Atas kecaman Netanyahu itu, Gedung Putih pun bereaksi. "Belum ada kesepakatan. Kritik apapun terhadap kesepakatan adalah terlalu dini," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.
(ita/ita)