"Partai Golkar meminta fraksi untuk tidak mendiamkan berita tersebut, dan bahkan menjernihkan dakwaan jaksa itu demi membersihkan nama baik partai," kata Ketua DPP Golkar Hajriyanto Tohari saat dihubungi, Kamis (7/11/2013).
Sejauh yang dia ketahui, tak ada suap yang mengalir ke Fraksi Golkar di DPR. Meski dirinya mendorong agar fraksinya turun tangan menjernihkan kasus ini, namun ketika ditanya apakah Ketua Fraksi Setya Novanto harus memberikan keterangan di KPK, Hajriyanto bimbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dakwaan dari jaksa KPK untuk kasus suap PON Riau menyebutkan ada uang suap senilai 1,7 USD yang mengalir ke Fraksi Partai Golkar. Duit itu mengalir dari pihak Gubernur Riau Rusli Zaenal yang diurus Kadispora Lukman Abbas.
'Duit Gondrong', sebutan duit dollar', itu diminta Ketua Fraksi Setya Novanto sebagai fee atas penambahan dana PON Riau Rp 260 miliar. Setya-pun menggerakkan Kahar Muzakir untuk mengurus penerimaan fee itu.
(dnu/lh)