Hal ini terungkap dalam survei terhadap 800 anjing peternakan di Australia. Hasil survei disampaikan dalam konferensi anjing-anjing pekerja di Sydney, pekan ini.
Menurut Liz Arnott dari proyek the Farm Dog di University of Sydney, jasa anjing penggembala bernilai lima kali lipat uang yang dihabiskan seorang peternak untuk merawat anjing tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut survei, hanya sekitar 3 persen pemilik anjing memiliki kualifikasi formal dalam melatih anjing.
Carl Carlon dari Working Kelpie Council, yaitu perkumpulan pembiak anjing jenis Kelpie untuk dipekerjakan, mengatakan bahwa kurangnya pelatihan tersebut merupakan akibat adanya perubahan yang terjadi di peternakan.
“Dahulu, anjing-anjing selalu bekerja. Sekarang, tidak ada pekerjaan yang harus selalu dilakukan oleh anjing. Populasi di daerah luar kota menua dan sekarang yang melatih anjing adalah orang-orang yang tidak memiliki pengalaman,” jelasnya.
Seekor anjing yang sebenarnya baik bisa rusak akibat penanganan yang buruk, namun terkadang ada juga yang menyalahkan pembiakan atau breeding yang buruk
Menurut Kris Kotsopoulos, pelatih anjing polisi di Melbourne, dua faktor tersebut sama-sama berpengaruh.
Konferensi Anjing Pekerja yang dilaksanakan di Sydney University untuk pertama kalinya menyatukan anjing penuntun, anjing polisi, anjing yang digunakan untuk operasi penyelamatan, dan anjing peternakan.
Profesor Paul McGreevy, dari panitia penyelenggara mengatakan, mereka yang menangani anjing peternakan bisa belajar dari pelatih anjing penuntun.
“Kita mendapati bahwa anjing yang lebih sering menggunakan kaki depan kanan lebih sukses dua kali lipat dibanding yang kidal. Anjing kidal memiliki risiko gampang teralih perhatiannya, inilah alasan utama anjing penuntun gagal lulus,” jelasnya.
(gah/gah)