Seperti yang dikutip dari Sydney Morning Herald, Selasa (5/11/2013), situs rumah sakit terbesar di Queensland hingga yayasan anak penderita kanker dan yayasan amal anti perbudakan di Australia menjadi korban hack. Tercatat lebih dari 100 situs Australia telah diretas.
Salah satu kelompok hacker yang menyebut dirinya Java Cyber Army mengklaim telah melakukan peretasan tersebut mengaku melakukan hal ini karena pemerintah Australia menyadap Indonesia. Mereka tak akan berhenti sampai Australia mengaku telah melakukan aksi spionase di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, situs Rumah Sakit Wesley yang juga menjadi korban peretasan itu membuat sejumlah pasiennya resah. Keresahan timbul karena banyak informasi pasien dalam situs tersebut, namun pihak rumah sakit menjamin tak ada informasi pasien yang bocor.
Hanya sedikit korban peretasan ini yang berhasil memulihkan situsnya pada Senin (4/11) sore. Polisi federal Australia pun tidak bergerak menyelidiki peretasan ini karena sasarannya bukan badan pemerintahan setempat.
Kelompok Java Cyber Army dari Indonesia Cyber Army ini juga mengklaim sebagai bagian dari kelompok peretas terbesar di dunia Anonymous. Sejumlah korban aksi retas ini menyayangkan yayasan sosial dan rumah sakit yang menjadi korbannya.
(vid/fjp)