Keterangan al-Nabi ini tertuang dalam wawancara dengan media setempat Video 7 dan diterjemahkan oleh organisasi independen Mesir, MEMRI (Middle East Media Research Institute) yang bermarkas di Washington, Amerika Serikat. Dalam rekaman wawancara berdurasi 4 menit tersebut, al-Nabi terlihat sangat bersemangat membahas pekerjaannya sebagai seorang algojo.
Pria itu menuturkan, dirinya mempelajari 'keahliannya' sejak kecil, terutama sejak usia 13-14 tahun. "Saya bagaikan setan kecil," ucap al-Nabi seperti dilansir news.com.au, Jumat (1/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan menangkap binatang apapun -- bahkan anjing. Saya akan mencekik binatang-binatang tersebut dan melemparkan mereka ke air -- bahkan anjing juga. Mencekik adalah kegemaran saya," imbuhnya.
Al-Nabi menceritakan pengalamannya ketika mulai menekuni profesi yang tidak lazim ini. Sejauh ini, sudah lebih dari 800 narapidana di Mesir yang dieksekusi mati oleh al-Nabi.
"Ketika saya melamar pekerjaan ini dan berhasil lolos dalam ujiannya -- membuktikan bahwa saya bisa menghadapi tekanan psikologi dan lainya -- mereka bilang: 'Selamat. Sekarang, tumbuhkan kumismu'," terang al-Nabi. Kumis yang dimaksud mungkin merupakan simbol kejantanan di Timur Tengah.
Lebih lanjut, al-Nabi mengakui bahwa dirinya memiliki hati sekeras batu. Menurutnya, hal ini yang menjadi kunci keberhasilan dirinya menjadi algojo resmi otoritas Mesir.
"Hanya jika Anda memiliki hati sekeras batu maka Anda bisa betah menjalani pekerjaan ini," jelasnya.
(nvc/ita)