Polisi: Tak Ada Paksaan di Video Adegan Seks di Ruang Kelas SMP Jakpus

Polisi: Tak Ada Paksaan di Video Adegan Seks di Ruang Kelas SMP Jakpus

- detikNews
Senin, 21 Okt 2013 16:32 WIB
Jakarta - Polisi masih menyelidiki video adegan seks yang terjadi di sebuah ruang kelas di SMP yang ada di Jakarta Pusat (Jakpus). Kesimpulan sementara menujukkan tidak ada pemaksaan atau pelecehan seksual dalam video yang telah beredar dikalangan murid sekolah itu.

"Yang terlihat itu bukan sebuah pemaksaan atau upaya pelecehan seksual tetapi kelihatan suka sama suka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013).

Rikwanto mengatakan, pihak Polres Jakarta Pusat telah memeriksa 12 orang terkait rekaman video mesum seorang siswa dan siswi SMP tersebut. Saksi yang diperiksa yakni penjaga sekolah, guru BP dan 10 siswa yang merekam dan menonton perbuatan mesum tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyidik juga memeriksa rekaman video itu untuk mengetahui adanya pemaksaan atau tidak dalam rekaman tersebut," kata Rikwanto.

Kasus dugaan pelecehan ini muncul ketika salah seorang siswi SMP di Jakarta Pusat membuat laporan di Polres Jakarta Pusat pada Minggu (13/10) lalu. Saat itu siswi kelas IX itu mengaku dipaksa oleh salah orang temannya untuk melakukan seks oral kepada adik kelasnya yang masih duduk di kelas VIII. Adegan tersebut disaksikan dan direkam video oleh 5 orang perempuan lain yang juga merupakan teman seangkatan korban.

Korban bahkan diancam dengan menggunakan senjata tajam jika menolak permintaan keenam temannya tersebut. Merasa terancam, korban terpaksa menuruti kemauan bejat teman-temannya itu. Kejadian ini terjadi pada 13 September lalu.

Setelah diselidiki ternyata kelompok siswa ini telah merencanakan untuk membuat video adegan seks tersebut. "Mereka memang sudah merencanakan membuat video itu," katanya.
(mei/nal)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads