detik.com bersama Tim Media Center Haji (MCH) berkesempatan berkunjung saat meliput kegiatan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Anggito Abimanyu di lokasi tersebut pada Jumat (11/10/2013).
Ketika memasuki areal RPH, sejauh mata memandang berjejer rapih kandang-kandang hewan dengan ukuran besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa kandang telah dihuni sekelompok unta. Unta-unta lahap menguyah rumput dan makanan itu tidak berantakan berserakan dan kandangnya juga bersih dari kotoran hewan. Seolah bebas dari aroma yang menyengat hidung.
Aktivitas RPH baru mulai menggeliat tanggal 10 Dzulhijah. RPH yang baru diresmikan setahun lalu itu beroperasi cuma 3 hari dalam 1 tahun.
Saat itulah, kandang-kandang kosong itu bakal penuh berisi hewan sapi, dan unta serta menyediakan kambing dan domba. Melongok ke ruang penjagalan hewan, alat-alat eksekusi hewan cukup canggih. Demikian pula dengan mesin-mesin pengolahan daging kurban.
Kepala Humas IDB Khaled Nazer menceritakan RPH mempekerjakan 3.000 pekerja. Kini, belum ada aktivitas penjagalan hewan, mereka masih libur.
RPH tersebut menyembelih sekitar 120 ekor sapi atau unta per jam. Dalam tempo masa kerja Β 84 jam, pekerja mampu memotong hewan kurban sekitar 10.000 ekor. Biaya pemotongan hewan kurban dipatok bersih sekitar 150 riyal.
Khaled Nazer mengatakan daging kurban tersebut selanjutnya didistribusikan ke 27 negara.
"Asia, Afrika dan Timur Tengah. Yang terbanyak menerima adalah Bangladesh," ujarnya.
(aan/gah)