Bos Satpol PP Akui Kelimpungan Awasi Praktik Mesum

Potret Buram Taman Kota

Bos Satpol PP Akui Kelimpungan Awasi Praktik Mesum

- detikNews
Selasa, 08 Okt 2013 15:39 WIB
Taman Ayodya di Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Foto-Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Keberadaan taman Kanal Banjir Timur (KBT) di Jakarta Timur banyak disalahgunakan oleh para pengunjungnya. Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai pihak berkompeten mengakui kewalahan dalam melakukan pengawasan dan penertiban.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengaku bakal mengecek kebenaran minimnya lampu penerangan di sejumlah taman kota sehingga mengakibatkan sering dipakai untuk kegiatan mesum. Hal ini tentunya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI serta Dinas Pekerjaan Umum.

Menurut Kukuh pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Satpol PP Jaktim untuk menambah personel di sepanjang jalur taman KBT. Namun, Kukuh menegaskan persoalan penjagaan taman memang harus disesuaikan dengan jumlah petugas Satpol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menekankan ada skala prioritas seperti menjaga areal yang penting misalnya Tanah Abang dan Pasar Minggu selama 24 jam. Tapi bukan berarti menjaga taman kota dilupakan. Persoalan ini juga sudah dibicarakan oleh kepala Satpol di masing-masing wilayah.

"Nanti perlu dilihat dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Masyarakat juga harus tahu, personel kami terbatas enggak terus-terusan semua area di daerah bisa dijaga 24 jam," kata Kukuh kepada detikcom, kemarin.



Untuk menjaga taman kota di berbagai wilayah, Kukuh menegaskan perlunya bantuan dari warga setempat. Baginya tidak mungkin hanya Satpol PP yang menjaga fasilitas publik tanpa bantuan dari berbagai pihak. "Ya, kalau kita saja, jujur bakal kewalahan. Personel terbatas dan taman kota itu banyak," ujarnya.

Kukuh pun menepis pihaknya kecolongan soal kejadian perkosaan yang menimpa remaja perempuan di Taman Monas beberapa waktu lalu. Ia mengaku malah bingung kejadian itu bisa terjadi karena wilayah Monas selalu ramai hingga pukul 12 malam. "Saya gak tahu itu. Lagian kenapa anak cewek malam-malam ke Monas. Dia kan bisa teriak. Kalau kayak begini, jangan langsung memvonis satpol salah.”

Adapun Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Yonathan Pasodung kepada detikcom kemarin mengatakan akan menginstruksikan stafnya untuk mengecek fasilitas penerangan di sejumlah taman kota. Dinasnya kemungkinan akan menambah sarana perlengkapan seperti lampu penerangan taman.

Soal penambahan petugas Satpol PP, ia juga akan berkoordinasi dengan Kepala Satpol PP DKI agar areal taman aman terhindar dari aksi kriminal dan bisa dipakai secara positif oleh warga.

Pengamat perkotaan Nirwono Joga memandang tidak adanya koordinasi perawatan taman para stakeholder terkait serta rendahnya kedewasaan warga membuat salah kaprah dalam pemakaian taman.

β€œYa kalau sekarang taman BKT, taman kota Ayodia di Barito sudah gak beres. Cahaya penerangan kurang. Enggak dirawat permanen. Buat pacaran terus. Beda sama di daerah taman Summarecon Kelapa Gading,” kata Nirwowo kepada detikcom, Jumat pekan lalu.

(brn/brn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads