Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengaku bakal mengecek kebenaran minimnya lampu penerangan di sejumlah taman kota sehingga mengakibatkan sering dipakai untuk kegiatan mesum. Hal ini tentunya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI serta Dinas Pekerjaan Umum.
Menurut Kukuh pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Satpol PP Jaktim untuk menambah personel di sepanjang jalur taman KBT. Namun, Kukuh menegaskan persoalan penjagaan taman memang harus disesuaikan dengan jumlah petugas Satpol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti perlu dilihat dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Masyarakat juga harus tahu, personel kami terbatas enggak terus-terusan semua area di daerah bisa dijaga 24 jam," kata Kukuh kepada detikcom, kemarin.

Untuk menjaga taman kota di berbagai wilayah, Kukuh menegaskan perlunya bantuan dari warga setempat. Baginya tidak mungkin hanya Satpol PP yang menjaga fasilitas publik tanpa bantuan dari berbagai pihak. "Ya, kalau kita saja, jujur bakal kewalahan. Personel terbatas dan taman kota itu banyak," ujarnya.
Kukuh pun menepis pihaknya kecolongan soal kejadian perkosaan yang menimpa remaja perempuan di Taman Monas beberapa waktu lalu. Ia mengaku malah bingung kejadian itu bisa terjadi karena wilayah Monas selalu ramai hingga pukul 12 malam. "Saya gak tahu itu. Lagian kenapa anak cewek malam-malam ke Monas. Dia kan bisa teriak. Kalau kayak begini, jangan langsung memvonis satpol salah.β
Adapun Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Yonathan Pasodung kepada detikcom kemarin mengatakan akan menginstruksikan stafnya untuk mengecek fasilitas penerangan di sejumlah taman kota. Dinasnya kemungkinan akan menambah sarana perlengkapan seperti lampu penerangan taman.
Soal penambahan petugas Satpol PP, ia juga akan berkoordinasi dengan Kepala Satpol PP DKI agar areal taman aman terhindar dari aksi kriminal dan bisa dipakai secara positif oleh warga.
Pengamat perkotaan Nirwono Joga memandang tidak adanya koordinasi perawatan taman para stakeholder terkait serta rendahnya kedewasaan warga membuat salah kaprah dalam pemakaian taman.
βYa kalau sekarang taman BKT, taman kota Ayodia di Barito sudah gak beres. Cahaya penerangan kurang. Enggak dirawat permanen. Buat pacaran terus. Beda sama di daerah taman Summarecon Kelapa Gading,β kata Nirwowo kepada detikcom, Jumat pekan lalu.
(brn/brn)