Lagi-lagi Jokowi Sebut Mobil Murah Nggak Bener

Hari ke-345 Jokowi

Lagi-lagi Jokowi Sebut Mobil Murah Nggak Bener

- detikNews
Selasa, 24 Sep 2013 17:28 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi bersuara keras terhadap kebijakan mobil murah. Lagi-lagi Jokowi menyebut, yang dibutuhkan sekarang adalah transportasi massal yang baik, bukan mobil murah.

Pernyataan itu dilontarkan Jokowi saat wartawan meminta tanggapannya soal Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) dan Wakilnya Oded M Danial yang keberatan dengan kebijakan mobil murah. Jokowi meminta pertanyaan itu ditanyakan ke pihak yang bersangkutan.

"Ya tanyakan ke Bandung sana. Kalau saya menolak karena Jakarta ini sudah macet sehingga saya ngomong mobil murah nggak bener," kata Jokowi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Selasa (24/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menegaskan yang dibutuhkan warga Jakarta adalah transportasi massal yang murah. "Transportasi umum yang murah, bukan mobil murah," kata dia.

Jokowi juga membenarkan pernyataan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan menghancurkan mobil-mobil pribadi dengan usia di atas sepuluh tahun. Tujuannya agar meminimalkan kemacetan.

"Itu masih proses apakah 10 tahun atau 20 tahun, masih proses," tutur Jokowi.

Sebelumnya, Emil dengan tegas menolak mobil murah masuk Bandung karena akan menambah kemacetan.

"Saya dengan Pak Jokowi itu sama. Sedang berusaha mengurai kemacetan yang disebabkan oleh banyaknya kendaraan. Nanti kalau ada mobil murah, kendaraan semakin padat," tegas Emil di Balai Kota Bandung, Rabu (18/9/2013).

Menurut Emil, kehadiran mobil murah bisa diaplikasikan di wilayah yang kurang mobil.
"Konsep mobil murah ini bisa dilakukan di daerah-daerah yang kurang mobil. Tapi di daerah-daerah yang sudah padat, kota metropolitan, seperti Bandung ini, kalau bisa tidak akan kami pakai," jelasnya

(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads