Pantauan detikcom Selasa (24/9/2013) warga RT 06 dan 07 RW 15 Kampung Pendongkelan, Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung datang dengan mengunakan dua Metromini 47. Kedatangan mereka tidak untuk memenuhi undangan pihak kecamatan pengambilan nomor unit rumah susun sewa (Rusunawa) Pinus Elok.
Mereka justru mempertanyakan maksud pengundian tersebut. Pasalnya sejumlah tuntutan seperti pengukuran batas PT. Pulo Mas Jaya, kompensasi Rp 5 juta, fasilitasi pertemuan PT. Pulo Mas Jaya dengan warga dan kesiapan rusun, belum terpenuhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hadir di kecamatan ingin mempertanyakan tuntutan kami yang belum terpenuhi. Kenapa sampai sekarang dengan waktu minim sedikit malah sudah mau diundi saja," tanya Sugiyantoro Warga RT 06/015, Pendongkelan.
"Betulll !!!!," seru warga lain.
Menurut warga, dari mulai pertemuan awal, mereka tidak melihat itikad yang baik dari PT. Pulo Mas Jaya. Bahkan belum ada pengukuran batas jelas.
"Sampai mana batasnya? Tidak ada, PT Pulo Mas Jaya tidak pernah melakukan pengukuran batas. Kalau masalah rusun kami terima kasih kepada pemprov, lagi pula itu sudah kewajiban pemprov," tutur Sugi.
Warga lainnya, Yadi Ardan juga mempertanyakan hal yang sama. Selain itu ia juga kaget karena sudah diundang untuk pengundian.
"Ini masih banyak yang belum jelas, kenapa langsung diundi dan dibagi kunci. Janji Gubernur kan pengundian ini diserahkan ke warga, karena warga yang tahu kondisi warga sendiri. Kok tiba-tiba diminta mengambil kupon. Temui dulu kami," kata Yadi.
Warga menilai masih banyak keluhan atau tuntutan mereka yang belum dipenuhi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Salah satunya warga ingin berunding mengenai nilai kompensasi.
"Pihak Kecamatan bilang akan menjembatani hal ini, tapi sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi. Setelah persoalan ini selesai, baru bicara soal rusun. Temui dan dialog dulu dengan kami," katanya.
Yadi mengatakan janji Jokowi merenovasi rusunawa selama ini belum terpenuhi. Beberapa perwakilan warga yang meninjau lokasi rusunawa mengatakan, rusun dan fasilitas rusun belum siap untuk ditempati.
"Kami ke sana banyak yang belum siap. Masih kosong bangunan agak kusam," ungkapnya.
Camat Pulogadung Teguh Hendarwan mengatakan pihaknya telah menjembatani semua tuntutan warga. "Kita sudah sampaikan semua dari rapat tingkat kota sampai dengan Pemprov. Saat ini kita coba fokus dulu untuk tahap pengundian," kata Teguh.
Menurutnya Kecamatan telah memiliki data warga sekitar waduk Ria Rio. Data-data tersebut telah diverifikasi.
"Sekarang tercatat 203 KK dengan 700-an jiwa. Data ini digunakan untuk penempatan rumah susun nanti, Sekaligus mendata anak sekolah dan terkait lansia yang ada. Tujuannya untuk penempatan rusunnya. Kamis (26/9) sudah terima kuncinya," tandasnya
(edo/mok)