Pencanangan dipusatkan di SMA Immanuel Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (23/9/2013), dan bertema "Kampanye Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan Sebagai Kebutuhan". Kakorlantas Mabes Polri Irjen Pudji Hartanto didaulat sebagai inspektur upacara (irup).
MURI yang diwakili Senior Manajer, Paulus Pangka, memberi penghargaan karena kampanye itu dilakukan serentak, diikuti 5.667 sekolah dan 1.000.700 peserta di seluruh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dipusatkannya kegiatan tersebut di Pontianak, menurut Pudji, karena masih banyak siswa yang datang ke sekolah mengendarai sepeda motor atau kendaraan roda empat. Padahal siswa dilarang mengendarai sepeda motor. Usianya belum cukup. Siswa di Pontianak mengendarai sepeda motor ke sekolah, akibat minimnya sarana angkutan umum.
Pudji mengimbau masyarakat tertib berlalu lintas. Pelajar juga diharapkan memahami aturan berlalu lintas sesuai Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009.
"Ekstensi pendidikan adalah bagaimana para pelajar ini dapat menjadi polisi bagi dirinya sendiri yang senantiasa menjaga keselamatan saat berlalu lintas," terang Pudji.
Di tempat yang sama, Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengapresiasi kegiatan Korlantas Mabes Polri yang terus memberikan pemahaman berlalu lintas dan membudayakan keselamatan sebagai kebutuhan.
"Teruslah menjadi pelopor-pelopor keselamatan berlalu lintas, dan menjaga keselamatan saat berkendaraan," kata Kak Seto, sapaan akrab Seto Mulyadi.
Kak Seto juga megajak siswa tidak memaksakan diri untuk berkendaraan sendiri. Apalagi masih banyak ditemukan siswa memiliki SIM dengan memalsukan data usia.
"Hal ini melibatkan semua pihak, baik sekolah, orangtua, dan kepolisian," terang Kak Seto.
Dalam kesempatan ini, sejumlah siswa SMA Immanuel yang menjadi siswa pelopor keselamatan berlalu lintas diberi penghargaan. Selain itu, piagam penghargaan juga diberikan kepada sejumlah guru atas apresiasinya memberikan pemahaman berlalu lintas kepada siswanya.
(try/try)