Aipda Patah: Perasaan Saya Nggak Punya Musuh

Polisi Korban Penembakan

Aipda Patah: Perasaan Saya Nggak Punya Musuh

- detikNews
Minggu, 22 Sep 2013 08:55 WIB
Jakarta - Tak pernah terlintas dalam benak Aipda Patah Saktiyono bahwa dirinya akan menjadi sasaran tembak oleh orang tak dikenal. Pasalnya, ia merasa tak pernah berurusan dengan orang lain hingga menyebabkan sakit hati yang mendalam.

"Alhamdulillah saya nggak punya masalah. Perasaan saya juga nggak punya musuh," kata Patah saat berbincang dengan detikcom, Jumat (21/9/2013).

Patah mengaku dirinya mudah bergaul dengan orang lain. Ia juga sering bercanda dengan teman-teman dan orang di sekitarnya. Bahkan ia mudah akrab dengan orang yang baru dikenalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya malah banyak kenalan, bukan musuh," katanya.

Hingga saat ini ia masih bertanya-tanya siapa dan mengapa ia ditembak. Namun ia tidak mengambil pusing hal tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada tim dari kepolisian yang berwenang.

Namun pria beranak 6 ini juga merasa khawatir dengan keselamatan dirinya pasca penembakan tersebut. Ia berharap dibekali senjata untuk berjaga-jaga selama bertugas.

"Saya ingin juga dikasih senjata untuk jaga-jaga. Sejauh ini senjata saya ya Yang Maha Kuasa saja," ujarnya sambil terkekeh.

Penembakan terhadap dirinya ini seolah menjadi teror pembuka bagi pihak kepolisian. Setelah peristiwa pada Sabtu (27/7) subuh itu, 6 orang polisi kembali ditembak dengan lokasi dan waktu yang berbeda-beda. Beruntung ia termasuk korban yang selamat, sementara 4 orang rekannya sesama polisi yang menjadi sasaran penembakan, tewas di lokasi.

"Alhamdulillah atas pertolongan Yang Maha Kuasa saya masih sadar, masih selamat," katanya.

Nurul Haq alias Jack dan Henri Albar menjadi buruan polisi karena diduga bertanggung jawab atas penembakan terhadap anggota kepolisian akhir-akhir ini. Kedua orang inilah yang diduga muncul dari arah belakang Aipda Patah dengan mengendarai motor matic lalu melepaskan tembakan.


(kff/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads