"Ceritanya satu setengah tahun lalu usaha trading online saya bersama teman-teman berjalan lancar, namun tahun ini ambruk. Dan salah satu teman saya yang bernama Franki tidak sabar makanya dia secara tidak langsung gunakan jasa penagihan atau Debt Collector," ujar Ahmad Zamani kepada wartawan di Polsek Taman Sari, Rabu (18/9/2013).
Zamani menceritakan, dirinya secara tiba-tiba diculik pada pagi hari saat dirinya baru bangun tidur di rumahnya di daerah Cilacap. Saat itu dirinya langsung di borgol dan ditutup matanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama dalam penyekapan Ahmad mengaku harus membuat surat pernyataan dan tanda tangan diatas materai bahwa harus bisa membayar. Ia dengan sedih menceritakan saat disekap dirinya dipukul dengan pistol kepalanya, disundut rokok, bibir pecah, disabetin kabel dan kemaluanya dikasih balsem.
"Padahal pada malam saya dibebaskan, ialah hari saya mau dieksekusi. Saya sudah digundulin, diberi baju baru dan saya sudah berdoa. Tiba-tiba dateng segerombolan orang eh tau-taunya pak polisi," ujar Ahmad.
Ahmad sangat berterimakasih kepada kepolisian karena telah membebaskan dirinya. Ia juga sempat kuatir dengan istri dan anaknya karena para penyekap mengancam akan memperkosa dan memotong jari anaknya.
"Namun, karena adanya bantuan polisi istri dan anak saya sudah berada di Polsek Cilacap untuk diamankan. Dan saya sangat bersyukur dan berterimakasih ini menjadi titik saya hidup kembali," imbuh Ahmad tersedu-sedu.
(spt/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini