Gubuk Reyot Berubah Jadi Rumah, Kini Mince Tak Takut Kebocoran Lagi

Gubuk Reyot Berubah Jadi Rumah, Kini Mince Tak Takut Kebocoran Lagi

- detikNews
Minggu, 15 Sep 2013 06:39 WIB
Jakarta - Saat hujan turun, wanita paruh baya berusia kurang lebih 70 tahun ini pun dilanda kepanikan bahwa rumahnya akan rubuh. Maklum saja, selama puluhan tahun tinggal di RT 014 RW 01 Tanah Tinggi I, Johar Baru, Jakarta Pusat, wanita bernama Kholilah ini hanya berteduh di gubuk yang terbuat dari triplek, beralaskan tanah, dan beratap pecahan genteng.

Tak jarang, ia beserta keluarganya mengungsi ke rumah tetangga terdekat atau hanya berteduh di luar rumah karena rumahnya bocor. Wanita yang akrab disapa Mince ini mengaku bisa sampai menampung tiga bak air bocoran.

Terkadang, rumahnya juga kebanjiran hingga mengakibatkan banyak kotoran yang masuk. Sehari-harinya, Mince dan keluarganya hanya tidur beralaskan kardus yang didapat dari tetangganya.
β€Ž
Kini, keadaan sudah berubah. Mince tak perlu khawatir lagi rumahnya kebocoran atau bahkan rubuh saat hujan turun. Pasalnya, gubuk yang kerap disebut Mince reyot sekarang sudah berubah menjadi rumah yang lebih layak dengan dinding batako dan beratapkan asbes. Gubuk reyot Mince sudah berubah menjadi sebuah rumah mungil yang merupakan bagian dari Kampung Deret.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampung deret di Tanah Tinggi ini merupakan salah satu percontohan rumah deret dari program bedah kampung yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Joko Widodo. Rencananya, pemprov DKI masih akan membangun kampung deret ini di 38 lokasi lainnya seperti di kelurahan Pejogogan, Jakarta Selatan. Mince merupakan salah satu warga yang merasa bersyukur atas dibangunnya kampung deret ini.

"Sekarang udah dibikinin rumah gini rasanya lega, plong, alhamdulillah banget gitu. Aman, enak kalo ujan udah enggak bocor lagi. Paling cuma tampias aja ini dari atas, tapi mendinganlah," kata Mince kepada detikcom, Sabtu (14/9/2013).

Ia juga mengaku sangat gembira, dengan adanya kamar mandi di dalam rumah, Mince tak perlu khawatir jika hujan atau saat malam hari ia akan ke kamar kecil. Dulu, sebelum dibangun rumah deret, Mince hanya menggunakan kamar mandi berbentuk bilik yang dilengkapi pompa air manual untuk keperluan MCK-nya. Oleh karena itu, ia sangat berterima kasih kepada Jokowi.

"Apalagi pas kesini, saya bilang makasih banyak ya pak, girang banget saya, eh dia ngerangkul saya, nepok-nepok pundak saya, baik banget deh orangnya, istrinya juga cakep. Saya mah kalau tau rumahnya di mana saya paranin tuh, saya mau cuci-cuci piring atau ngapain gitu di sana, baik banget orangnya, demen saya," cerita Mince.

Ia juga mengaku senang dengan perubahan jalan di depan rumahnya. Mince mengutarakan bahwa pemandangan di depan rumahnya lebih lapang dan asri dengan banyaknya pepohonan yang ditanam di pinggir jalan. "Di depan juga enak ada pohon, jadi adem, itu tuh kendaraan di pinggir jalan kalo lewat sini pada nengokin aja ke sini kan bagus tuh pemandangannya," katanya.

Saat ini, Mince yang memang penduduk asli Tanah Tinggi tinggal bersama suami, anak dan mantu, serta seorang cucu dan cicitnya. Sehari-hari, Mince mengumpulkan gelas dan botol plastik bekas untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dari hasil menjual gelas atau botol plastik, ibu 13 anak ini biasa mendapat Rp 8.000 sampai Rp 10.000. Untuk memasak, ia mengaku memang lebih memilih di luar rumah karena di dalam menurutnya terlalu sempit. Terlebih lagi, kondisi sang suami yang sudah menderita penyakit jantung sejak beberapreda tahun lalu.

"Plong deh rasanya tempat tinggal udah enak, udah begini, cuma sekarang ya masalah saya mah untuk makan sehari-hari aja gitu. Selama ini ngutang aja di warung apa warteg. Paling kalo masak ya nasi, sayur asem, sambel, ikan asin sepat. Tapi sekarang cabe sama ikan asin juga mahal ya, bingung juga kita," tutur wanita berperawakan kurus dan tak terlalu tinggi ini.

Tak jarang pula, ada tetangga yang suka memberi uang yang nantinya akan digunakan Mince untuk membayar utang, "biar ntar lebih gampang lagi kalau mau ngutang," ujarnya. Kadang-kadang, Mince juga mendapat uang dari anak lelakinya yang menjadi tukang ojek.

Untuk pengeluaran rumah tangga, biaya listrik di rumah Mince ditanggung oleh anak lelakinya yang lain. Sedangkan Epi, anak perempuan Mince yang tinggal bersamanya, bertanggung jawab memenuhi kebutuhan air. Setiap bulan, Epi membayar iuran ke Mushala Al-Huda yang terletak di dekat rumahnya.


(gah/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads