Tiap pagi dan sore, warga Dusun Awoe, Desa Tadang Palie, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, berjalan di pematang sawah. Di sana lah, sumber mata air dari saluran irigasi berada. Dengan berbekal jeriken dan baskom, warga bergantian mengambil air.
Lokasi sumber mata air berjarak 5 km dari permukiman. Jadi, untuk pulang pergi, mereka harus menempuh 10 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga sudah berulang kali mengadukan kesulitan air ke pemerintah. Hanya dijanjikan untuk perbaikan. Namun hingga saat ini tidak terealisasi.
"Tiap tahun sudah disampaikan, tapi yang ada hanya janji," kata Andi Ardiansyah yang berada di belakang Kasmawati. Andi menenteng jeriken besar penuh air bersih.
Karena tak pernah direspons pemerintah, warga memilih pasrah. Tiap pagi dan sore, mereka menuju sumber mata air di saluran irigasi, berjalan berhimpitan di pematang sawah, demi mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Rutinitas ini jelas akan dilakukan beberapa waktu ke depan. Tapi, jika tak segera ditangani, mungkin dilakukan hingga puluhan tahun ke depan.
(try/try)