Demikian hasil survei Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) yang diadakan pada 2013. Responden ditentukan dengan purposive random sampling di 10 kota besar di Indonesia yakni: Medan, Padang, Bandar Lampung, Jakarta Selatan, Bandung, Surabaya, Denpasar, Palu, Banjarmasin, dan Mataram. Masing-masing kota dipilih 10 SMP dan didapatkan total 8.564 siswa SMP berusia 13-14 tahun, masing-masing kelas 1 SMP (25%), 2 SMP (35%) dan 3 SMP (40%).
Metode survei dengan kuisioner di mana margin error 10% dan taraf kepercayaan 95%. Seperti dipaparkan relawan survei Komnas Anak, Aang Sutrisna,MPH dari hasil survei ditemukan bahwa 90% responden mengaku sudah melihat iklan rokok di televisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik responden laki-laki dan perempuan, mendapat kesan dewasa dari iklan rokok sebanyak (23%). Kemudian diikuti oleh kesan kreatif (22%), gaul (12%), percaya diri (12 %), keren (10%) dan diikuti dengan kesan lain yakni pemberani, setia kawan, dan gagah atau cantik.
"Di Jakarta, lebih dari sepertiganya mengatakan bahwa slogan iklan rokok itu benar, seperti secara detail bahwa mereka tangkap merokok itu setia kawan, macho. Siswa laki-laki dua kali lebih percaya daripada perempuan," jelas Aang dalam jumpa pers di Komnas PA, Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (12/9/2013).
Ketika responden ditanya mengenai persepsi perokok maka yang beranggapan perokok itu nikmat 19% responden, gaul 13%, percaya diri 12%, keren 10%, pria sejati 9%, setia kawan 7%, pemberani, gagah, kreatif masing-masing 5%, berjiwa petualang 4%, kritis 3% dan suka menolong 2%.
Namun dari 41% responden yang akhirnya mencoba merokok ada pula persepsi negatif responden yang berupa perasaan negatif saat mencoba merokok: tidak nyaman 35%, merokok takut ketahuan 28%, pusing 28%, mau muntah 17% dan depresi 7%.
"Kami menyimpulkan bahwa iklan dan kegiatan rokok sangat mempengaruhi perilaku merokok siswa siswi SMP dan persepsi mereka tentang rokok. Oleh karena itu pembatasan iklan rokok pada remaja sangat perlu untuk dilakukan secara konsisten," tutup Aang.
(nwk/mad)