Selama ini, Iran juga menjadi perhatian dunia karena dituding oleh Israel dan negara Barat, mengembangkan senjata nuklir. Setiap perhatian yang didapat Suriah dinilai justru akan mendorong Iran semakin berani.
"Sekarang, harus bisa dipastikan bahwa rezim Suriah benar-benar akan menyerahkan senjata kimianya dan dunia perlu memastikan bahwa pihak-pihak yang menggunakan senjata pemusnah massal akan mendapat ganjarannya," tegas PM Netanyahu dalam pernyataannya yang disiarkan radio militer setempat dan dilansir AFP, Kamis (12/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, Presiden Israel Shimon Peres memperingatkan agar Suriah benar-benar menyerahkan dan menghancurkan senjata kimianya seperti yang diusulkan Rusia. Jika tidak, maka aksi militer terhadap negara Arab tersebut tidak bisa dihindari.
"Jika memang Suriah jujur dan benar-benar akan menjalankan langkah untuk menyerahkan dan menghancurkan senjata kimia di wilayah, AS tidak akan menyerang," tegas Presiden Peres.
Pada Selasa (10/9), Presiden AS Barack Obama menunda rencana aksi militer ke Suriah guna memberi kesempatan bagi solusi diplomatik untuk Suriah. Hal ini setelah rezim Suriah menyatakan, menyambut baik usulan Rusia soal penyerahan dan penghancuran senjata kimia Suriah.
Namun Obama menyebut bahwa terlalu dini untuk memperkirakan apakah rencana Rusia tersebut akan berhasil.
(nvc/ita)