Namun isu 'modal' dalam konvensi dan pencapresan yang mencapai miliaran rupiah ditanggapi dingin oleh Pramono. Ia memilih untuk berpolitik dengan biaya murah.
"Ada satu yang saya pegang yaitu politik biaya rendah. Kalau ada yang mau membantu silahkan, tapi jangan jadi kebebanan hutang yang cukup besar, nanti saya tidak bisa mengembalikan," kata Pramono di Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, Minggu (8/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya percaya pada upaya dan kerja keras mengenal masyarakat, dan tetap berserah diri kepada yang Maha Kuasa. Berusaha saya untuk dikenal, visi misi saya akan diucapkan setelah diperkenalkan oleh majelis tinggi,tanggal 15 September 2013," ujar Pramono.
Pramono juga mengatakan siap menghadapi rival-rivalnya, baik dalam konvensi maupun tokoh-tokoh yang diusung untuk pilpres 2014. Namun ia memilih untuk membesarkan kembali Partai Demokrat melalui pembinaan para calon legislatif.
"Saya anggap semua lawan sehingga akan saya hadapi, tidak ada pengamatan khusus. Saya ingin besarkan Demokrat, andai pagi-pagi sudah ini lawan saya, tapi demokratnya nggak dibesarkan bagaimana? Karena kalau calegnya tidak dipilih bagaimana mau besar?" tutup Pramono.
(vid/nal)