Sebagian penghuni awal di rusun Pinus Elok mengaku iri akan fasilitas yang akan didapat warga gusuran waduk Ria Rio. Salah satunya, Rokayah warga Blok A lantai 2 rusun tersebut. Menurutnya saat menghuni dirinya tidak mendapat fasilitas.
"Saya kesini boro-boro ada TV, kasur saja nggak dikasih, ini kalau mau apa-apa kita tidur lesehan aja di lantai," ujar Rokayah saat ditemui detikcom, di rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (4/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pinginnya kita juga dapat, jangan sampai ada cemburu sosial disini," tuturnya.
Selain fasilitas yang tidak merata, Rokayah menceritakan dirinya menempati rusun tersebut bersama tiga orang anaknya. Sementara sang suami tiap harinya bekerja sebagai pengerajin sablon di Muara Angke.
"Suami pulang pergi, saking jauh terkadang pulang dua minggu sekali. Ya tapi namanya hidup kita harus usaha, lagi pula disini lebih baik kita nggak kena banjir lagi," tandasnya.
Senada dengan Rokayah, Aisah (54) warga Blok A1 Cluster A Rusun Pinus Elok, mengaku sudah hampir empat bulan tinggal di rusun tersebut tanpa fasilitas. Menurutnya harta benda yang dikumpulkan puluhan tahun telah lenyap saat penggusuran di Pluit.
"Waktu dapat kosong sama sekali. Tapi ngelihat di sini (di tempat warga Ria Rio) dikasih, kok kita enggak. Penginnya disamain," kata Aisah.
Selama 4 bulan, Aisah mengaku tidur dengan beralasakan karpet. Sementara sang suami Junai (60) bersama tiga anaknya berjuang mencari nafkah di kawasan Pluit.
"Tiap hari tidur di bawah (lantai) dingin pakai karpet. Sudah dari empat bulan," keluhnya.
Sebelumnya Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tidak boleh saling iri antara penghuni Pinus Elok. Ia menganggap status dari seluruh warga yang menduduki kawasan waduk adalah sama. Mereka sama-sama melanggar aturan karena menduduki tanah negara puluhan tahun.
"Sama. Kamu melanggar karena dudukin tanah negara. Kami mau pindah, Itu kan kami mau kasih rusun, ya haknya kami. Salahnya di mana? Kenapa iri-irian? Karena mereka mau juga? Ya nggak bisalah," tegas politisi Gerindra ini.
(edo/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini