Pedagang Purwokerto Tambah Nekat dan Naiki Loko yang Melaju

Protes Larangan Jualan

Pedagang Purwokerto Tambah Nekat dan Naiki Loko yang Melaju

- detikNews
Rabu, 28 Agu 2013 10:30 WIB
Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Purwokerto - Ratusan pedagang asongan yang memprotes larangan berjualan di Stasiun Purwokerto, Jawa Tengah, tambah nekat. Mereka 'membajak' kereta dengan cara menaiki lokomotif dan menimpuki dengan batu.

Kereta korban aksi brutal massa adalah KA Fajar Utama dari Yogyakarta ke Jakarta. Saat kereta keluar dari stasiun, sekitar pukul 09.55 WIB, massa mengadang. Kereta berjalan lambat, 7-10 pedagang naik ke lokomotif. Polisi terlambat mencegah.

Tak hanya menaiki lokomotif, beberapa di antaranya memukul lokomotif dan gerbong dengan batu. Mereka baru turun setelah kereta berjalan sejauh 50-an meter. Penumpang kereta tampak melongok, melihat aksi massa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sempat terjadi cekcok antara pedagang dan warga sekitar. Warga tak terima dengan aksi itu. Adu mulut itu ditengahi kepolisian dan petugas PT KAI. Hingga pukul 10.15 WIB, pedagang masih berada di rel double track, berjarak sekitar 300 meter dari Stasiun Besar Purwokerto.

Sebelumnya, sekitar pukul 09.00 WIB, massa pedagang menutup rel dan mencegat kereta pengangkut semen. Polisi dan petugas PT KAI melarang, tapi pedagang tetap nekat. Masinis membunyikan klakson berkali-kali. Suasana riuh.

Selama beberapa saat, polisi gagal mengusir massa dari rel. Kereta berjalan pelan. Klakson terus dibunyikan. Setelah hampir 10 menit berada di rel, massa 'disingkirkan' polisi dan petugas PT KAI. Kereta akhirnya melintas pelan.

"Tiba-tiba saja kami dilarang berjualan di dalam stasiun hari ini," kata pedagang, Supono, saat ditanya pemicu aksi.

Penertiban stasiun oleh PT KAI dilakukan di berbagai wilayah dalam beberapa waktu terakhir. BUMN ini melakukan sterilisasi terhadap asongan dan lapak-lapak pedagang. Selain untuk membuat nyaman penumpang, kebijakan ini diambil untuk memanfaatkan lahan-lahan PT KAI sebagai fasilitas pendukung lainnya.


(try/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads