"Hasil laboratorium, ketiga hewan itu positif diracun. Ada racun pembasmi anjing di tubuhnya," kata Plh Kepala BKSDA Jambi Nurazman ketika dihubungi detikcom, Selasa (27/8/2013).
Kuat dugaan racun itu sengaja diberikan seseorang. Untuk menyelidikinya, penyidik BKSDA memeriksa 5 orang. Dua orang adalah pemasok daging, 3 lainnya merupakan internal pengelola kebun binatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BKSDA siap bekerja sama dengan polisi dalam menangani kematian harimau dan sepasang singa tersebut. Untuk mencegah kejadian serupa, mereka meminta pengelola meningkatkan pengawasan.
Kematian harimau dan singa terjadi sejak Sabtu (17/8) hingga Senin (19/8) lalu. Harimau Sumatera berumur 9 tahun dan bernama Peter mati di kandangnya sekitar pukul 19.30 WIB, Sabtu, (17/8). Esoknya, sekitar pukul 03.00 WIB, seekor singa Afrika bernama Gebo mati. Lalu, Senin (19/8) sekitar pukul 02.30 WIB, singa betina bernama Sonia menyusul.
Pada awal tahun 2012 lalu, seekor harimau di kebun binatang tersebut juga mati. Berdasarkan penyelidikan, karnivora itu diracun.
"Dulu diproses dan ditangani polisi. Kasusnya sudah diputus (di pengadilan)," tutup Nurazman.
(try/nrl)