Menurut Martin Nesirky, juru bicara Sekjen PBB Ban Ki-moon seperti dilansir The Guardian, Selasa (27/8/2013), kendaraan tim PBB ditembaki beberapa kali di zona buffer antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan pemberontak. Tim PBB tidak mengalami luka-luka dalam insiden itu.
Pemerintah Suriah menuding para pemberontak telah menembaki tim PBB tersebut. Namun oposisi Suriah menyebut para milisi pro-pemerintah sebagai pelaku penembakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu dari konvoi tujuh mobil ditembak dan akhirnya terpaksa ditinggalkan karena tidak bisa lagi digunakan," ujar Nesirky.
"Harus ditekankan kembali bahwa semua pihak perlu bekerja sama sehingga tim bisa dengan aman melakukan tugas penting mereka," tegas Nesirky.
Oposisi Suriah menuding pasukan pemerintah melakukan serangan-serangan kimia di sejumlah wilayah dekat Damaskus pada Rabu, 21 Agustus lalu. Serangan-serangan tersebut menewaskan lebih dari 1.300 orang termasuk anak-anak dan kaum wanita.
Namun pemerintah Suriah membantah keras tuduhan tersebut. Rezim Presiden Bashar al-Assad menyebut para pemberontaklah yang bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.
(ita/nrl)