Belum Ada 'Kursi Roda' di Transjakarta

Balada Transjakarta

Belum Ada 'Kursi Roda' di Transjakarta

- detikNews
Rabu, 14 Agu 2013 13:12 WIB
Penumpukan penumpang terjadi di Halte Dukuh Atas. (Lamhot Aritonang/detikFoto)
Jakarta - Seorang kakek agak kebingungan saat hendak masuk bus Transjakarta jenis artic (gandeng) warna merah jurusan Pusat Grosir Cililitan – Grogol di halte Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Selasa (13/8) kemarin. Jarak antara lantai halte dengan pintu masuk Transjakarta yang sekitar 30 sentimeter sulit dijangkau olehnya. Apalagi kaki kanannya sedang pincang karena sakit. Beruntung petugas Transjakarta yang bertugas saat itu cukup sigap. Dia mengulurkan tangan membantu sang kakek itu naik ke dalam bus.

Sebagian armada Tranjakarta belum ramah bagi penyandang disabilitas. Hanya bus-bus tertentu yang memberikan ruang khusus bagi penyandang disabilitas, seperti yang ada di bus gandeng jurusan Pusat Grosir Cililitan - Grogol dan jurusan Kota - Blok M.

Transjakarta jurusan Kota - Blok M dan arah sebaliknya, rata-rata berjenis gandeng. Di sebelah kiri pintu masuk depan, ada ruangan yang bisa menampung satu kursi roda. Ruangan itu dibuat khusus untuk penyandang disabilitas. Bus-bus baru tersebut, menurut Kepala Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Baihaqi, didatangkan dari Cina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tahun ini Dinas Perhubungan menargetkan menambah 328 bus yang terdiri dari 178 artic (gandeng) dan 150 bus single. Di bandingkan dengan sebelumnya, penambahan tersebut meningkat hampir tiga kali lipat. Tahun 2012, pemerintah hanya menambah 109 bus. "Itu untuk mengganti yang sudah tak layak jalan, serta mendorong program pemerintah agar beralih pada kendaraan umum," kata Baihaqi saat ditemui di kantornya, kawasan Tanah Abang, selasa (13/8) kemarin.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sudaryatmo mengatakan, pengelola Transjakarta harus meningkatkan kenyamanan bagi penumpang agar tetap diminati masyarakat. Termasuk kenyamanan bagi penyandang disabilitas. Baik kenyamanan menuju halte, kenyamanan selama di halte maupun di dalam armada.

β€œKalau kenyamanan itu ada dua, selain armada ada kelebihan penumpang atau gak, kalau over capacity pasti gak nyaman,” kata Sudaryatmo kepada detikcom, Selasa (13/8) di kantornya kemarin. Ketua Komunitas Transjakarta David Chyn meminta pemerintah provinsi serius memperbaiki pelayanan Transjakarta. "Karena ekspektasi masyarakat terhadap moda ini sangat tinggi,” kata dia.

Hal paling mendesak untuk dibenahi pemerintah, kata David, adalah ketersediaan jumlah armada yang beroperasi dengan layak, terutama pada saat jam sibuk. Berikutnya adalah sterilisasi jalur Transjakarta, dan penambahan jumlah stasiun pengisian bahan bakar gas. Dan yang tidak boleh ketinggalan adalah tersedianya fasilitas untuk penyandang disabilitas.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, awal Juli lalu mengecek langsung fasilitas bagi penyandang disabilitas di halte Transjakarta silang Monas. Mantan Wali Kota Surakarta ini menilai fasilitas yang ada di Transjakarta dan sejumlah angkutan umum di Jakarta saat ini belum 'ramah' bagi penyandang disabilitas. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memasukkan program penyediaan fasilitas bagi penyandang disabilitas di angkutan umum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2013.


(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads