Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf menyatakan, Washington menganggap kebebasan berdemo sebagai "bagian kunci" dari proses demokrasi. Namun ditambahkan Harf, pemerintah AS akan prihatin dengan laporan-laporan kekerasan.
"Jelas, kami mengamati situasi di lapangan dengan seksama," tutur Harf seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (14/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan ini disampaikan Harf setelah para pendukung Morsi menggelar serangkaian aksi demo di luar sejumlah kementerian Mesir. Aparat polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pendukung Morsi yang sempat bentrok dengan warga setempat di sebuah kawasan di Kairo.
Rentetan bentrokan antara para demonstran pro dan anti-Morsi serta pasukan keamanan telah menewaskan setidaknya 250 orang sejak akhir Juni lalu. "Saya tahu situasi sedang tak menentu saat kami berbicara ini, namun kami akan memonitor situasi dengan seksama," tandasnya.
(ita/nrl)