Bagi kubu Bambang DH, rakyat sekarang telah memiliki banyak pilihan untuk menentukan siapa calon pemimpin yang layak dipilih. Jadi Pilgub Jatim ditegaskan bukan soal dua pilihan Soekarwo atau Khofifah saja.
"Nggak, tidak begitu. Jadi sekarang calon punya kesempatan yang sama, seimbang. Koreksi DKPP kemarin atas keputusan KPU Jatim menunjukkan demokrasi kembali ke relnya," kata Adi Sutarwijono, Tim Komunikasi Bambang-Said dalam bincang-bincangnya dengan detikcom, Kamis (1/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski opini mengarahkan kepada duel panas Khofifah vs Soekarwo, bagi Adi, hal tersebut tidak akan mempengaruhi kerja mesin Bambang-Said untuk menggali dukungan di Jawa Timur.
"Bambang-Said terus bekarja untuk menggali dukungan dan tetap
Mengawal pilgub proses demokrasi secara fair. Kita berharap tidak ada upaya-upaya penggunaan kekuasaan ataupun kecurangan yang terjadi," kata Adi yang pernah menjadi wartawan majalah politik nasional itu.
Sebaliknya, dibalik pertarungan sengit yang terjadi beberapa hari ini, kata Adi, survei eksternal dan intenal menunjukan dukungan Bambang Said bergerak cukup dinamis. "Ada kenaikan keterpilihan dan popolurasitas signifikan. Artinya rakyat juga memperhitungkan kandidat lain. Namun maaf, angka survei tidak bisa kita publikasikan," ungkap Adi yang akrab disapa Awi ini.
Dengan semakin mepetnya waktu pemungutan suara, Adi berharap semua kandidat menghormati keputusam DKPP dan KPU Pusat.
"Semua kandidat saya kira akan menghormati keputusan DKPP dan KPU sekarang. Sebenarnya tidak perlu ada yang kecewa. Jika masih ada yang tidak legowo, rakyat justru akan makin yakin untuk menentukan calon pemimpin yang patut memimpin atau tidak," pungkas Adi.
(gik/van)