Pendirian kantor ini dicetuskan oleh asosiasi PSK di Nikaragua, Jaringan Nasional Wanita Pekerja Seks atau yang bisa disebut Retrasex. Prostitusi sebenarnya masih ilegal di Nikaragua, namun seringkali otoritas setempat seperti menutup mata terhadap praktik prostitusi yang marak di wilayahnya.
"Bertujuan agar kita sebagai wanita memiliki tempat untuk berbagi pengalaman, merencanakan tujuan dan menegakkan hak-hak kita," ujar koordinator Retrasex, Maria Davila, seperti dilansir AFP, Sabtu (27/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Davila menegaskan, kantor tidak bertujuan untuk mempromosikan prostitusi. Melainkan fokus kepada kebutuhan sosial para PSK yang kerap mendapatkan perlakukan diskriminasi.
Retrasex tidak hanya ada di Nikaragua, namun juga di negara-negara lain di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Total terdapat sekitar 1.000 jaringan Retrasex di kawasan tersebut. Davila memperkirakan, sedkitnya ada 11 ribu wanita yang bekerja sebagai PSK di Nikargua.
Selama ini, Retrasex berjuang untuk mengubah istilah yang digunakan media dan otoritas setempat yang kerap menyebut para anggotanya dengan sebutan kurang layak. Retrasex memilih agar mereka disebut sebagai 'pekerja seks'.
Tidak hanya itu, organisasi ini juga berusaha mendorong kebijakan sosial, kesehatan dan pendidikan yang menguntungkan anggotanya. Tentunya selain berusaha menegakkan dan memperjuangkan hak-hak yang dimiliki para anggotanya, sebagai anggota masyarakat.
Salah satu pencapaian yang pernah diraih Retrasex ialah mendapat kursi dalam Komisi Nasional Peduli AIDS (CONISIDA), di mana para anggota komisi ini akan mendapat pelatihan untuk mencegah penyakit mematikan tersebut.
(nvc/gah)