Mantan Pejabat Kemenkes Menangis Beberkan Tender yang Amburadul

Mantan Pejabat Kemenkes Menangis Beberkan Tender yang Amburadul

- detikNews
Kamis, 25 Jul 2013 13:01 WIB
Jakarta - Mantan Direktur Bina Pelayanan Medik Kemenkes, Ratna Dewi Umar, mendadak menangis dalam sidangan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan. Tangisnya pecah ketika beberkan proses tender pengadaan barang dan jasa yang dianggapnya sangat amburadul.

"Saya tidak punya itikad jelek. Saya datang dengan ketidaktahuan saya bagaimana situasi di Depkes," ujar Ratna sambil menangis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (25/7/2013).

"Panitianya itu-itu saja, belum lagi dengan sistem yang amburadul," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum bertugas di Kemenkes, Ratna menjabat posisi Dirut Rumah Sakit Umum Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang. "Saya tidak menghendaki datang ke sana (Kemenkes), saya cuma diminta menteri," ujarnya.

Ratna juga mengungkapkan dirinya tidak mengetahui tugas dan tanggung jawab sebagai pejabat pembuat komitmen dalam pengadaan alkes. "Saya tidak mengerti, saya tidak menerima uraian tugas sebagai KPA atau PPK," katanya.

Ratna didakwa menguntungkan diri sendiri, orang lain atau korporasi dalam 4 pengadaan saat menjabat sebagai Direktur Bina Pelayanan Medik Kemenkes. Empat pengadaan tersebut adalah pengadaan alat kesehatan dan perbekalan dalam rangka flu burung tahun 2006, penggunaan sisa dana DIPA 2006 pada Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar, pengadaan peralatan kesehatan untuk RS rujukan penanganan flu burung tahun 2007 dan pengadaan reagen dan consumable penanganan virus flu burung dari DIPA APBN-P 2007.

Kerugian keuangan negara dalam perkara ini mencapai Rp 50,477 miliar.

(fdn/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads