"Tidak perlulah, sepanjang masih bisa dibicarakan, nanti kita bicara," kata Idrus kepada detikcom, Rabu (24/7/2013).
Idrus mengingatkan baik Ratu Atut maupun Rano Karno sudah dipilih mayoritas rakyat Bangen. Mestinya mereka memberikan contoh yang baik bagi rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasangan Ratu Atut-Rano Karno dilantik di Gedung DPRD Provinsi Banten pada Rabu (11/1/2012). Keduanya menang pilgub dengan meraih 2.136.035 suara atau 61 persen.
Rano Karno mulai merambah ke kancah politik sejak tahun 2007. Saat itu Rano sempat digembar-gemborkan maju ke Pemilu Kada DKI Jakarta untuk mendampingi Fauzi Bowo menjadi Wakil Gubernur. Namun entah mengapa, 'Si Doel' ini akhirnya tak jadi berlaga di Pilkada DKI.
Akhir tahun 2007, Rano Karno maju ke Pemilu Kada Kabupaten Tangerang, menjadi calon Wakil Bupati mendampingi Ismet Iskandar yang bertarung sebagai Bupati pada tahun 2008. Ismet-Rano akhirnya menang dan menjabat Bupati-Wakil Bupati Tangerang periode 2008-2013. Namun di tengah jalan, pada tahun 2011, Rano mundur karena menang sebagai Wagub Banten.
Ratu Atut adalah politisi Golkar berusia 51 tahun. Dia menjadi gubernur pada pilgub tahun 2007 dan 2011. Sedang pada pemilihan pada 2002, dia menang sebagai wagub. Saat gubernur tersangkut korupsi, dia menjadi Plt Gubernur Banten selama 2 tahun. Dia tercatat sebagai gubernur wanita pertama di Indonesia.
Kini setelah setahun pasangan Atut-Rano memimpin Banten, isu perpecahan mengemuka. Rano yang merasa tidak diberi tugas secara proporsional sempat curhat ingin mundur, namun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyarankan Rano bersabar.
(van/nrl)