Seperti dilansir AFP, Selasa (23/7/2013), Iran menganggap langkah Uni Eropa mengelompokkan Hizbullah ke dalam organisasi teroris adalah langkah yang dilatarbelakangi kepentingan Israel. Di sisi lain, Hizbullah sejak kelahirannya, diketahui menerima dukungan militer, finansial dan moril dari Iran.
"Iran dengan tegas menolak keputusan Uni Eropa dan percaya bahwa ini adalah kepentingan haram dari rezim Zionis," kata Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berjuang melawan Israel, Hizbullah juga disebut memberikan dukungan militer kepada rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Assad sendiri saat ini sedang menghadapi pergolakan yang telah meningkat menjadi perang saudara di negaranya.
Sebelumnya pada Senin (22/7) waktu setempat, Uni Eropa memasukkan Hizbullah ke dalam daftar organisasi teroris lantaran gerakan tersebut dinilai agresif. Mereka menganggap kondisi perpolitikan Libanon didominasi oleh kelompok militan tersebut sejak 2011. Gerakan Hizbullah dinilai akan mengganggu kestabilan Libanon.
(dnu/ita)