Kisah Ayah yang Kehilangan 3 Putra Akibat Serangan Bom di Irak

Kisah Ayah yang Kehilangan 3 Putra Akibat Serangan Bom di Irak

- detikNews
Selasa, 23 Jul 2013 11:45 WIB
Baghdad, - Air mata Nadhim al-Juburi terus mengalir. Pria berumur 56 tahun itu menangisi dua putranya yang tewas dalam serangan bom di Irak. Tragisnya, serangan bom itu terjadi beberapa hari sebelum peringatan enam tahun kematian putra ketiganya, yang juga tewas akibat ledakan bom!

"Anak-anak telah meninggal! Alaa! Abbas! Ali! Sekarang saya punya tiga martir!" cetus Juburi dengan suara gemetar seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (23/7/2013). Air mata pun terus membasahi wajah pria itu.

Ammar (17) berdiri di dekat ayahnya di rumah duka di Baghdad tengah. Remaja putra itu menerima ucapan dukacita atas kematian dua saudaranya dari para pelayat yang berdatangan ke rumah mereka. Ammar kini satu-satunya anak laki-laki yang dipunyai Juburi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alaa (24) dan Abbas (18) tewas dalam ledakan bom mobil pada Sabtu, 20 Juli malam waktu setempat di dekat gerobak tempat mereka menjual semangka. Ledakan bom di distrik Karrada, Baghdad tengah itu termasuk dalam rentetan serangan bom di Baghdad yang menewaskan 67 orang dan melukai hampir 200 orang di hari yang sama.

Alaa dan Abbas tewas hanya beberapa hari menjelang peringatan enam tahun kematian saudara kandung mereka, Ali pada 23 Juli 2007 lalu. "Pada 2007, bom mobil di tempat yang sama juga menewaskan Ali, hanya sepekan sebelum dia akan menikah," tutur Juburi.

Dikatakan Juburi, Alaa memiliki tiga putra dan seorang bayi perempuan yang baru lahir. Sementara Abbas akan bertunangan usai berakhirnya bulan Ramadan nanti. "Sekarang saya cuma punya Ammar," kata Juburi sembari melihat ke arah putra bungsunya.

Juburi merasa terhibur dengan banyaknya pelayat yang datang. "Jika orang-orang ini tidak ada di sini, saya akan mati karena berduka," ujar Juburi.

"Saya merasa sangat menderita, saya mungkin akan mati. Kita semua berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada-Nya. Semua ada di tangan Tuhan," ujarnya pasrah.

Lebih dari 600 orang telah tewas dalam berbagai serangan bom dan penembakan di Irak bulan ini. Otoritas Irak telah gagal menghentikan kekerasan yang terus meningkat, bahkan terburuk di negeri itu sejak tahun 2008.


(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads