Menurut Ahok, para pengusaha memiliki kepentingan di balik pemberian bantuan tersebut.
"Ya pasti ada kepentingan dong. Kepentingan pengin usahanya lancar. Dia pengin semua urusannya cepat beres," kata Ahok di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eks Bupati Belitung Timur ini memastikan tidak ada dana siluman dalam bantuan tersebut.
"Nggak ada dana siluman. Jelas dia bantu kok keluar dari perusahaan dia. Kalian itu lucu tahu nggak, ketika banyak perusahaan tidak membantu, tetapi saya bantu secara pribadi kamu diam-diam saja. Kalau kamu nggak percaya coba kamu cari pejabat-pejabat dari gaji kecil kenapa bisa hidup mewah. Kenapa kalian tidak ribut," ungkap Ahok.
"Kenapa tidak minta pejabat buktikan hartanya, pembayaran pajaknya, gaya hidupnya, kenapa kalian tidak ribut. Kalian periksa dong, bisa digantung di Monas semuanya. Jika mau buktikan harta itu semua. Coba Anda buktikan. Nah...makanya jangan gitu ketika perusahaan mau membantu kita untuk membangun ya jadi milik DKI. Kenapa kalian protes," gugat dia.
Ahok pun menegaskan tidak takut menghadapi para pengusaha yang 'nakal'.
"Apa nanti kita takut sama dia? Buktikan saja mana yang jadikan kita takut sama pengusaha. Mana ada aturannya kita takut," kata ayah 3 anak ini.
Buktinya Hashim Djojohadikusumo mengelola Ragunan? "Itu keluar duit, keluar waktu. Kalau dia dikasih kebon binatang, boleh kamu protes. Masalahnya ini disuruh urusin kebon binatang. Kalau kamu mau urusin kebon binatang ya urusin saja masuk ruangan," jawab Ahok yang mengenakan seragam dinas warna hijau ini.
(aan/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini