"Oh ini, saya malah baru tahu ternyata ada kafe yang memakai lambang Nazi. Selama ini enggak ngeh. Dulunya ruko ini dipakai PO Bus Kramat Djati," kata Eko (42), salah satu pekerja di pertokaan Paskal Hypersquare saat ditemui di halaman kafe tersebut, Jumat (19/7/2013).
Eko penasaran dengan kerumunan wartawan dan sejumlah polisi yang berada di depan Soldatenkaffe. Senada dengan warga lainnya, Billy M (31). "Saya tiap hari lewat sini, baru tahu ada kafe Nazi ini. Enggak nyangka, ternyata ada aneh juga. Tapi apakah simbol Nazi dilarang atau tidak, saya enggak tahu urusan begitu," papar Billy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada enam jendela di tembok samping kiri bangunan kafe yang masing-masing di lantai satu dan dua terpasang tiga jendela. Hanya satu jendela paling kanan di lantai dua yang kacanya dibiarkan terbuka. Pintu samping kafe tertutup dan lampu terus menyala kendati hari sudah siang.
Beberapa wartawan berulang kali mengetuk pintu depan dan samping. Namun tidak ada orang menyahut dari dalam kafe yang hadir sejak 2011. Terlihat di bagian depan atau di lantai dua, terpsang sebuah banner putih besar mirip bendera bergambar elang Jerman dan simbol Nazi. Di lantai tiga, kaca depan tertutup tirai putih. Lantai empat hanya ada beberapa helai pakaian dan celana yang sedang dijemur.
(bbn/try)