Meski Dilarang, TV Rusia Tayangkan Cuplikan Sidang Dzhokhar Tsarnaev

Meski Dilarang, TV Rusia Tayangkan Cuplikan Sidang Dzhokhar Tsarnaev

- detikNews
Jumat, 12 Jul 2013 10:43 WIB
news.com.au
Boston - Terdakwa kasus bom Boston, Dzhokhar Tsarnaev, telah menjalani persidangan perdana pada Rabu (10/7) waktu setempat. Meski ada larangan kamera di dalam ruang sidang, rupanya ada satu televisi Rusia menayangkan cuplikan persidangan tersebut.

Seperti dilansir news.com.au, Jumat (12/7/2013), setiap media massa yang meliput persidangan Dzhokhar tersebut mendapat memo 'no cameras' yang artinya dilarang mengambil gambar apapun saat persidangan berlangsung.

Sebagai gantinya, para jurnalis hanya bisa membuat gambar sketsa di ruang sketsa yang disediakan oleh pengadilan. Namun nampaknya ada satu televisi yang tidak pernah menerima memo atau memilih mengabaikan memo tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adalah Vesti TV asal Rusia yang menayangkan cuplikan persidangan Dzhokhar. Televisi ini menampilkan dengan jelas bagaimana bentuk dan kondisi Dzhokhar di dalam ruang sidang.

Kendati demikian, rekaman ini hanya diambil dari salah satu ruangan yang disediakan bagi para jurnalis. Sebabnya tayangan ini tidak diambil secara langsung dari ruang sidang, namun merekam persidangan yang ditampilkan dalam televisi yang ada di ruangan jurnalis.

Tampak mengenakan seragam tahanan warna oranye dengan salah satu lengannya diperban, Dzhokhar mengaku tak bersalah atas 30 dakwaan yang dijeratkan jaksa padanya. Ada 17 dakwaan yang memiliki ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup. Dakwaan-dakwaan tersebut termasuk penggunaan senjata pemusnah massal yang mengakibatkan kematian, konspirasi serta pengeboman tempat umum yang mengakibatkan kematian.

Persidangan perdana ini hanya berlangsung 7 menit. Namun ruang sidang dipenuhi oleh korban bom Boston dan keluarganya, kemudian sejumlah aparat kepolisian serta media dan masyarakat umum.

Ledakan bom Boston yang terjadi pada 15 April lalu saat pergelaran maraton Boston, menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 260 orang lainnya. Aksi ini dilakukan Dzhokhar bersama kakak laki-lakinya, Tamerlan Tsarnaev yang tewas usai baku tembak dengan polisi sekitar 3 hari setelah kejadian.

(nvc/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads