Terry Smith dilaporkan hilang sejak hari Sabtu (6/7) waktu setempat. Ratusan warga dan para relawan setempat pun dilibatkan dalam pencarian bocah yang mengalami autisme ini.
Pada Selasa (9/7) malam waktu setempat, proses pencarian Terry dihentikan karena banyak relawan yang terjebak di padang gurun, mengingat lokasi hilangnya Terry berada di daerah pinggiran bernama Menifee. Hingga pada Rabu (10/7) siang waktu setempat, aparat setempat mendapat temuan jasad seorang bocah yang terkubur di dekat sebuah pohon yang hanya berjarak 22 meter dari rumah keluarga Terry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sherrif wilayah Riverside, Kapten John Hill mengumumkan penemuan jasad ini. Namun dia menolak menyebutkan nama anggota keluarga yang ditangkap.
"Ini merupakan kasus domestik keluarga," tuturnya saat konferensi pers.
Namun informasi yang beredar menyebutkan bahwa anggota keluarga yang ditangkap tersebut masih remaja. Penyidik sebelumnya menyebutkan, orang terakhir yang melihat Terry sebelum dilaporkan menghilang adalah kakak tirinya. Remaja laki-laki berusia 16 tahun ini mengaku melihat adiknya pada Sabtu (6/7) malam dan menyuruhnya segera pulang ke rumah.
Temuan jasad ini memutus harapan para relawan dan warga setempat yang membantu pencarian Terry. Mereka berkumpul bersama dan mendoakan Terry.
"Dia anak yang baik, sangat manis, tidak pernah melakukan hal buruk," ucap seorang warga setempat, Dalla Harb yang juga tetangga keluarga Terry. Harb tidak bisa menahan kesedihannya, karena kedua anaknya kebetulan satu sekolah dengan Terry dan terkadang dia juga menjemput Terry pulang sekolah.
(nvc/ita)