Warga AS asal Chechnya itu ditangkap pada 19 April lalu, empat hari setelah perburuan besar-besaran atas dirinya menyusul pengeboman maraton Boston. Tiga orang tewas dan 264 lainnya luka-luka setelah Dzhokhar dan kakak laki-lakinya, Tamerlan Tsarnaev meledakkan bom pada 15 April lalu.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (9/7/2013), Dzhokhar menghadapi 30 dakwaan, yang mencakup 17 dakwaan yang bisa dikenai hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup. Dakwaan-dakwaan tersebut termasuk penggunaan senjata pemusnah massal yang mengakibatkan kematian, konspirasi serta pengeboman tempat umum yang mengakibatkan kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dzhokhar yang terluka parah ditemukan bersembunyi dalam sebuah perahu di pinggiran Boston. Remaja itu menuliskan penjelasan soal motif pengeboman Boston di bagian dinding perahu.
"Pemerintah AS membunuhi warga sipil tak bersalah kami," demikian ditulis Dzhokhar. "Saya tak bisa melihat yang jahat seperti itu dibiarkan tak dihukum... kami muslim adalah satu kesatuan, Anda melukai salah satu, Anda melukai kami semua," tulis Dzhokhar.
(ita/nrl)