"Sampai hari ini di terminal Senen, cukup banyak yang menaikkan tarif dan akan kita kroscek terus sampai Pemda mengumumkan berapa tarifnya," ujar Kepala Terminal Senen, Arafat kepada detikcom di Terminal Bus Senen, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).
Arafat mengatakan jika nantinya Pemda telah mengeluarkan tarif baru, maka kebijakan tersebut akan dikembalikannya kepada operator dan pengemudi. "Jadi jangan menaikkan tarif secara sepihak karena ada banyak komplain dari penumpang," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata-rata dia menaikkan Rp 500- Rp 1000, karena itu tidak sesuai dengan peraturan jadinya kita tilang," ujarnya.
Diwawancara secara terpisah, seorang sopir Metro Mini P 15, Erwin (32) mengakui bahwa dia menaikkan tarif secara sepihak untuk memenuhi target setoran. "Kita cuma minta pengertiannya dari penumpang. Tapi penumpang juga nggak kita paksa. Kita naikin harga karena bensin sudah naik. Eh, kita malah kena tilang," kata Erwin.
Sedangkan seorang penumpang, Dian (35) mengatakan bahwa dirinya ikhlas membayar lebih kepada kondektur angkutan umum. Menurutnya, wajar jika tarif naik karena harga BBM juga telah naik.
"Kalau tarif segitu, saya bisa prediksi. Memang belum dipastikan, tapi wajar mereka menaikkan harga," ujar Dian.
(sip/nwk)