Anak Idris, Anita (39) dan suaminya, Bahtiar (41), tiba di Mapolsek Pedurungan Semarang, Minggu (23/6/2013) sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka menyerahkan KTP dan identitas sebagai bukti bahwa keduanya memang anggota keluarga Idris.
Anita dan Bahtiar tinggal di Kedaung, Jakarta Barat. Sementara, Idris, berdasarkan data di STNK Terios atas namanya, beralamat di Plumpang, Semper RT 3 RW 4, Jakarta Utara. Di rumah itu, Idris tinggal bersama istri, Saenah (57), dan anak kedua serta ketiga, Dedek dan Mela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat bertemu Anita, Idris menanyakan barang-barang yang dibawanya. Selama pergi, Idris membawa 9 perhiasan emas berupa kalung, gelang, dan cicin senilai lebih dari Rp 50 juta dan uang tunai Rp 1,4 juta. Selain itu ada dua rekening BCA dan buku tabungannya dengan nilai saldo mencapai Rp 850 juta. Kemudian Anita dan Bahtiar mengajak Idris meninggalkan Mapolsek.
Idris dibawa sopir angkutan umum jurusan Pucanggading-Karangawen, Lilik Suwarto, ke Mapolsek Pedurungan Semarang, Sabtu (22/6) kemarin. Kakek berambut putih itu terlihat linglung dan tidak nyambung saat ditanya. Lilik curiga karena Idris sudah naik angkutannya sejak pukul 07.00 dan tidak mau turun hingga pukul 16.00 WIB.
Dari KTP, Idris beralamat di Kampung Bungakok RT3 RW3, Kelurahan Kemuning, Kecamatan Legok, Tangerang. Namun di STNK Terios atas nama Idris, ia beralamat di Plumpang, Semper RT 3 RW 4, Jakarta Utara. "Rumah saya enam. Saya bisnis mebel," kata Idris kemarin.
Khawatir terjadi apa-apa, polisi akhirnya 'menahan' Idris dan menghubungi pihak keluarga. Idris diinapkan di ruang Kanit Reskrim dan dijaga 2-3 polisi secara bergantian.
(try/trq)