Aksi Tolak BBM di Solo, Mulai dari Robek Foto SBY Sampai Blokir Jalan

Aksi Tolak BBM di Solo, Mulai dari Robek Foto SBY Sampai Blokir Jalan

- detikNews
Senin, 17 Jun 2013 12:38 WIB
Solo - Ratusan mahasiswa bergabung bersama aktivis LSM di Solo menggelar aksi penolakan terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Mereka mendesak SBY turun dari jabatan presiden karena dinilai gagal menyejahterakan rakyat. Mereka juga menistakan gambar SBY dengan menyobek dan membakarnya.

Aksi gabungan berbagai eleman mahasiswa tersebut berlangsung di Bundaran Gladag, Solo, Senin (17/6/2013) siang. Massa tidak menggunakan tengah bundaran melainkan membuat lingkaran besar memblokir Jalan Slamet Riyadi sisi utara. Karenanya seluruh kendaraan roda empat maupun roda dua diperbolehkan lewat jalur lambat yang seharusnya untuk kendaraan becak dan sepeda.

Pemblokiran jalan yang berlangsung sekitar 10 menit tersebut cukup memacetkan jalan utama Solo. Banyak kendaraan terjebak kemacetan dan kemudian putar balik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari berbagai atribut yang mereka pakai terlihat sejumlah elemen yang terlibat dalam aksi. Diantaranya BEM UMS, GMNI, PMII, KAMMI, dan sejumlah LSM. Perwakilan masing-masing elemen, bergantian melakukan orasi di atas bak mobil terbuka yang berada di tengah lingkaran massa aksi.

Dalam aksi tersebut, massa membawa beberapa foto presiden SBY yang diberi tanda silang tepat di mukanya. Bahkan seorang demonstran dari KAMMI merobek-robek foto SBY sambil melakukan orasi.

Massa aksi membuka blokade jalan seiring dengan pembacaan pernyataan sikap penolakan kenaikan harga BBM yang ditutup dengan pembakaran foto-foto SBY.

Massa aksi sempat bersitengang Damdin Surakarta, Letkol (Inf) Ujang Darwis, yang menerobos lingkaran dengan maksud untuk mencegah pembakaran. Teriakan-teriakan Darwis untuk melarang pembakaran diacuhkan mahasisw, bahkan Darwis didorong ramai-ramai ketika berusaha mematikan api. Darwis segera diamankan oleh puluhan anggota polisi karena terus terpojok oleh desakan massa.

(mbr/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads