"Dulu dia dipanggil Tasfian," kata adik kandung Taufiq, Nazarudin Kiemas, usai acara pemakaman di TMP Kalibata, Jaksel, Minggu (9/6/2013).
Namun, Taufiq kurang menyukai panggilan itu. Hingga akhirnya saat usia SMP, nama pun berganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nazarudin berada di samping Taufiq saat momen terakhir di Singapura. Dia menceritakan tentang daya ingat pria berusia 70 tahun itu yang masih terasah, meski kondisinya kritis.
"Masih sempat menegur ini siapa-siapa, masih sadar mengenali, pukul 12.00 waktu Singapura masih sadar," terangnya.
"Sekitar jam 13.00 kritis, nafas mulai sengal. Kesadaran menurun. Kita lhiat layar mulai menurun, kalau pihak dokter mengatakan kritis," sambungnya.
(edo/mad)