Pantauan detikcom, Rabu (5/6/2013), saat ini sekitar 650 petugas Satpol PP Jakarta Timur sedang sibuk membongkar rumah-rumah bedeng yang berdiri ilegal di lokasi tersebut. Petugas membongkar menggunakan palu dan linggis serta dibantu sebuah alat berat 'beko' untuk meratakan bangunan-bangunan liar tersebut.
Kepala Satpol PP Suku Dinas Jakarta Timur, Syahdona mengatakan, sebelum dieksekusi, warga sempat melakukan perlawanan dengan cara membakar ban bekas dan melempari petugas dengan batu. bahkan akses jalan menujun lokasi tersebut sempat diblokade oleh warga. Namun, akhirnya situasi bisa dikendalikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan Satpol PP Jakarta TImur ini menjelaskan, lahan yang ditempati tersebut merupakan lahan milik Yayasan Bank Mandiri. Sesuai dengan aturan, pihak pengembang di lahan tersebut harus bersedia mendirikan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) bagi warga sekitar.
"Pengembang wajib menyerahkan fasos dan fasum seluas 5.000 meter. Sekarang ni yang ditempati lahannya sekitar 3.000 meter. Rencanya nanti di lokasi ini akan dibangun taman, untuk penataan kota," katanya.
Di lokasi tersebut, berdiri puluhan banguna semi permanen. Kebanyakan warga menjadikannya sebagai tempat usaha dan ada juga yang menyewakannya. Pihak Satpol PP pun telah memberi peringatan kepada pemilik bedeng-bedeng liar tersebut, namun tidak pernah diindahkan.
"Kita sudah berikan sebanyak 4 kali peringatan, tapi tidak digubris. Lalu sekitar 2 minggu lalu kita sudah berikan surat secara resmi, namun juga tidak diindahkan. Akhirnya kita terpaksa tetap lakukan eksekusi. Ada 24 banguna semi permanen yang kita bongkar," terangnya.
Selain Satpol PP, proses eksekuis ini juga dibantu oleh 300 aparat kepolisian dan beberapa petugas dari Dinas Perhubungan dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
Untuk arus lalu lintas sendiri saat ini sudah berangsunr normal. Warga sudah bisa melewati jalur Pulogebang tersebut.
"Arus lalin sudah mulai lancar. Tadi sempat ada penutupan jalan sekitar 5 sampai 10 menit di jalan akses dari Bekasi menuju Jakarta. Anggota kita sidak dan akhirnya bisa dikendalikan. Untuk arus lain dari Jakarta menuju Bekasi maupun sebaliknya kini sudah lancar. kita turunkan sekuitar 60 petugas untuk mengatur lalin," ujar Kasat Lantas Satwil Jakarta Timur, AKBP Supoyo.
(jor/mad)