"Terlepas setuju apa nggak, ya jawaban saya indikasinya saya setuju RUU itu. Tapi RUU itu bukan militerisme, walaupun saya dari militer," kata Djoko dalam Dialog Pilar Negara di Perpustakaan MPR RI, Gedung Nusantara V DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2013).
"Begini, itu bukan militerisasi, tapi persiapan memperkuat negara. Wajib militer itu bukan dilakukan saat negara terancam, tetapi dilakukan saat kondisi negara sedang damai. Jadi merupakan jalan untuk mempertahankan perdamaian," lanjut Djoko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibarat kapal, misal awak kapal mau memperkuat kapal, tapi penumpang tidak setuju. Padahal kalau kapal itu rusak kan penumpang juga kena. Nah makanya penumpang juga harus ikut memperkuat kapal. Kapal itu ibarat negara, penumpang rakyatnya, nakhoda itu presidennya," lanjut Djoko.
(van/nrl)