Tembak Mati Pria Chechnya Terkait Tersangka Bom Boston, FBI Disebut Bandit

Tembak Mati Pria Chechnya Terkait Tersangka Bom Boston, FBI Disebut Bandit

- detikNews
Jumat, 31 Mei 2013 10:15 WIB
Tamerlan Tsarnaev (ibtimes.com)
Washington, - Penembakan seorang imigran Chechnya di Florida, AS saat diinterogasi Biro Investigasi Federal, FBI mengenai hubungannya dengan tersangka bom Boston, Tamerlan Tsarnaev, berbuntut panjang. Abdul-Baki Todashev, ayah pria muda itu, menyebut agen-agen FBI sebagai bandit karena telah menembak mati putranya.

Dalam konferensi pers di Moskow, Rusia, Todashev seperti dilansir News.com.au, Jumat (31/5/2013), menunjukkan 16 foto jasad putranya bernama Ibragim Todashev tersebut.

Dikatakannya, pada jasad putranya yang berumur 27 tahun itu, ditemukan tujuh luka tembak termasuk satu luka tembak di bagian belakang kepalanya. Menurutnya, foto-foto tersebut dijepret oleh teman putranya, Khusen Taramov saat berada di rumah duka di Florida.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, FBI menyatakan, Ibragim diinterogasi oleh seorang agen FBI dan dua polisi negara bagian Massachusetts mengenai kaitannya dengan Tamerlan, juga mengenai pembunuhan tiga orang di Massachusetts tahun 2011.

Saat diinterogasi, menurut FBI, Ibragim menyerang agen FBI dengan pisau. Namun kemudian FBI mengatakan mereka tidak tahu pasti apa yang terjadi saat itu.

Belakangan beredar kabar bahwa saat kejadian, Ibragim tidak bersenjata. Dia tidak membawa pisau ataupun pistol. Namun FBI belum berkomentar mengenai hal tersebut.

Ayah Ibragim, Todashev mengatakan, putranya itu "100 persen tidak bersenjata". Todashev juga mengatakan, para agen FBI telah menginterogasi putranya itu dua kali sebelum malam penembakan tersebut. Putranya itu sempat mengatakan pada Todashev, bahwa menurutnya Tamerlan telah dijebak untuk dijadikan sebagai tersangka bom Boston.

"Saya cuma melihat dan mendengar hal-hal seperti itu di film-film -- bahwa mereka menembak seseorang dan kemudian satu tembakan di kepala untuk memastikan dia tewas," tutur Todashev.

"Ini bukan cuma agen-agen FBI, mereka bandit," cetusnya.

Menurut Todashev, putranya itu pindah ke AS pada tahun 2008 dalam program pertukaran pelajar dan bertemu dengan Tamerlan di sebuah sasana tinju di Boston pada tahun 2011. Menurut Todashev, keduanya bukan teman akrab.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads