Dalam konferensi pers di Moskow, Rusia, Todashev seperti dilansir News.com.au, Jumat (31/5/2013), menunjukkan 16 foto jasad putranya bernama Ibragim Todashev tersebut.
Dikatakannya, pada jasad putranya yang berumur 27 tahun itu, ditemukan tujuh luka tembak termasuk satu luka tembak di bagian belakang kepalanya. Menurutnya, foto-foto tersebut dijepret oleh teman putranya, Khusen Taramov saat berada di rumah duka di Florida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diinterogasi, menurut FBI, Ibragim menyerang agen FBI dengan pisau. Namun kemudian FBI mengatakan mereka tidak tahu pasti apa yang terjadi saat itu.
Belakangan beredar kabar bahwa saat kejadian, Ibragim tidak bersenjata. Dia tidak membawa pisau ataupun pistol. Namun FBI belum berkomentar mengenai hal tersebut.
Ayah Ibragim, Todashev mengatakan, putranya itu "100 persen tidak bersenjata". Todashev juga mengatakan, para agen FBI telah menginterogasi putranya itu dua kali sebelum malam penembakan tersebut. Putranya itu sempat mengatakan pada Todashev, bahwa menurutnya Tamerlan telah dijebak untuk dijadikan sebagai tersangka bom Boston.
"Saya cuma melihat dan mendengar hal-hal seperti itu di film-film -- bahwa mereka menembak seseorang dan kemudian satu tembakan di kepala untuk memastikan dia tewas," tutur Todashev.
"Ini bukan cuma agen-agen FBI, mereka bandit," cetusnya.
Menurut Todashev, putranya itu pindah ke AS pada tahun 2008 dalam program pertukaran pelajar dan bertemu dengan Tamerlan di sebuah sasana tinju di Boston pada tahun 2011. Menurut Todashev, keduanya bukan teman akrab.
(ita/nrl)