Penggerebekan dilakukan di wilayah pinggiran ibukota Nairobi, tepatnya di wilayah Kasarani. Kedua tersangka diketahui bersembunyi di sebuah rumah yang ada di wilayah tersebut.
"Kami mendapat informasi bahwa mereka merencanakan sebuah serangan. Dan dengan segera begitu kami mengetahui tempat persembunyian mereka, kami langsung bertindak," ujar Kepala Kepolisian setempat, Augustine Nthumbi, seperti dilansir AFP, Senin (20/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang cukup mengejutkan, jelas Nthumbi, kedua pelaku menggunakan bayi sebagai tameng. Namun tidak diketahui siapa orangtua bayi tersebut.
"Mereka itu seorang pria dan wanita dan kami sempat mengalami kesulitan karena mereka menggunakan seorang bayi berusia 8 bulan sebagai tameng. Syukurlah, bayi tersebut tidak mengalami luka sedikitpun," terangnya.
Kini, bayi tersebut tengah dirawat di rumah sakit terdekat. "Bayi itu dibawa ke rumah sakit karena shock dan sempat menghirup asap," tandasnya. Asap yang dimaksud, diduga berasal dari gas air mata yang ditembakkan tim polisi ke dalam rumah, saat penggerebekan berlangsung.
Kedua tersangka disebut-sebut berasal dari kelompok teroris yang berbahaya. Namun polisi setempat belum merilis identitas maupun nama kelompok teroris yang menaungi kedua tersangka.
(nvc/ita)