"Di sana ada omongan begitu, tapi partai punya mekanismenya sendiri yang sudah 15 tahun dipertahankan. Dan itulah yang menyebabkan selama 15 tahun tidak ada kasus apapun karena kita murni (keuangan partai) berbasis kemampuan kader," kata Fahri Hamzah di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2013).
Menurutnya, Fathanah telah mengakui bahwa dirinya bukan kader dan dia mengaku makelar, pada tahap itu sudah selesai tak ada kaitan sumbang menyumbang dengan PKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang 15 tahun aman tiba-tiba ada masalah, saya katakan itu kan percakapan yang tidak ada approvalnya di dalam. Jadi orang boleh ngomong seolah fakta, tapi nggak ada kaitannya. Kami sudah punya mekanisme dan ini boleh diadu," lanjut Fahri.
Apakah Presiden PKS punya tugas untuk mencari sumbangan dan partai?
"Tugas presiden tidak ada hubungannya dengan fund raising, tapi anda baca sndiri (kewenangan presiden PKS)," jawabnya.
Kemudian lebih jauh, Fahri menuturkan bahwa sistem politik di Indonesia belum ideal mengatur keuangan partai, padahal partai sebagai lembaga publik harus punya mekanisme yang bisa dikontrol oleh negara maupun rakyat.
Ia pun menyindir tentang partai lain yang menurutnya dalam sistem pendanaan tidak lebih baik dari PKS yang bersumber dari rakyat.
"Ada partai, yang bkin konglomerat uangnya dari dia semua, apakah sehat dalam demokrasi. Ada partai yang bikin pengusaha kaya pemilik media. Tolong bandingkan kami yang 15 tahun itu partai kader," kata Fahri.
(bal/van)