Korban Perkosaan Geng Motor Klewang Cs Masih Trauma

Korban Perkosaan Geng Motor Klewang Cs Masih Trauma

- detikNews
Kamis, 16 Mei 2013 07:51 WIB
Jakarta - Korban perkosaan geng motor dibawa binaan Klewang (57) sampai kini masih trauma. Korban masih sering menjerit dan menangis.

"Kondisi mental korban perkosaan benar-benar trauma. Sampai sekarang, korbannya masih syok," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (16/5/2013) di Pekanbaru.

Kondisi korban yang masih mengalami trauma ini, lanjut Adang, hingga kini pihak penyidik belum bisa mengambil keterangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kondisinya yang masih trauma itu, korbanpun belum bisa kita mintai keterangan lebih lanjut soal perkosaan itu. Nanti jika kondisinya mulai stabil, korban akan kembali kita mintai keterangannya," kata Adang.

Hasil penyidikan saat ini, pelaku perkosaan ada tiga orang. Mereka yang melakukan perkosaan merupakan jabatan panglima perang geng motor. Klewang membantah ikut dalam perkosaan itu.

"Sekalipun Klewang membantah tidak ikut, tapi paling tidak dia mengetahui aksi perkosaan yang dilakukan anggotanya. Tiga pelaku perkosaan itu masih kita buru," kata Adang.

Sedangkan menurut tersangka geng motor Fitra (18) juga mengklaim Klewang tidak ikut memperkosa. Namun Klewang mengetahui hal itu dan perintah perkosaan itu datangnya dari Klewang.

"Yang memperkosa panglima semuanya. Waktu Klewang dan aku hanya melihat saja," kata Fitra.

Fitra membenarkan bahwa yang diperkosa itu adalah ABG yang tengah berpacaran di kawasan Stadion Utama Riau, di kawasan Kampus Universitas Riau. Masih menurut tersangka, saat korban diperkosa dihadapan sekitar 30-an anggota geng motor, cowok korban melarikan diri.

"Cowoknya sempat melarikan diri waktu pacarnya diperkosa. Sebelum melarikan diri, cowoknya dikeroyok geng motor," kata Fitra.

(cha/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads