Seorang nelayan Taiwan berumur 65 tahun tewas dalam insiden yang terjadi 9 Mei tersebut.
"Presiden Ma menyampaikan ketidakpuasannya yang sangat besar atas kurangnya ketulusan dan perubahan sikap Filipina," kata juru bicara Presiden Ma, Lee Chia-fei seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan ini disampaikan Taipei meski Basilio telah menyampaikan permintaan maaf usai pertemuan tertutup dengan Menteri Luar Negeri Taiwan David Lin pada Selasa, 14 Mei kemarin.
Lee menekankan, Presiden Ma tetap pada tuntutannya agar Manila mengeluarkan permintaan maaf secara resmi, memberikan ganti rugi kepada keluarga korban, menangkap pelaku dan mulai melakukan pembicaraan soal penangkapan ikan antara kedua pihak.
"Jika Filipina tidak bisa memenuhi empat tuntutan pihak kami hingga pukul 18.00 hari ini, pemerintahan kami akan mengambil sanksi kedua," cetus Lee.
Sebelumnya, otoritas penjaga pantai Filipina mengakui telah menembaki sebuah kapal nelayan Taiwan. Alasannya, kapal tersebut telah nyasar masuk ke wilayah perairan Filipina. Disebutkan bahwa para personel penjaga pantai Filipina telah melaksanakan tugas mereka dengan benar, guna menghentikan aktivitas penangkapan ikan ilegal.
Namun otoritas Taiwan bersikeras bahwa kesalahan ada di pihak Filipina. Disebutkan bahwa kapal nelayan tersebut tidak nyasar ke wilayah perairan Filipina seperti yang dituduhkan Manila.
(ita/ita)