Suriah Tuding Turki Rencanakan Serangan Bom yang Tewaskan 46 Orang

Suriah Tuding Turki Rencanakan Serangan Bom yang Tewaskan 46 Orang

- detikNews
Senin, 13 Mei 2013 14:23 WIB
pengeboman di kota Reyhanli (EPA)
Damaskus, - Pemerintah Turki dan Suriah saling melemparkan tudingan atas serangan bom yang menewaskan 46 orang di kota Reyhanli, Turki, dekat perbatasan Suriah. Suriah bersikeras membantah tudingan keterlibatan dalam ledakan bom mobil yang terjadi Sabtu, 11 Mei tersebut.

Menteri Informasi Suriah Omran al-Zohbi bahkan menyalahkan Ankara atas serangan bom tersebut. Menurutnya, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (13/5/2013), serangan bom itu terjadi sebagai dampak kebijakan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.

Pejabat tinggi Suriah itu bahkan menuding Turki telah merencanakan serangan bom itu. Tujuannya, untuk menjadikan serangan itu sebagai dalih untuk membenarkan intervensi asing di Suriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa waktunya sekarang? Kenapa serangan ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pertemuan antara Erdogan dan Obama (Presiden AS Barack Obama-red)? Apakah dia (Erdogan), yang negaranya merupakan anggota NATO, ingin menghasut AS untuk mengintervensi di Suriah dengan mengatakan padanya (Obama) bahwa negaranya telah diserang?" kata Zohbi.

Dikatakannya, PM Erdogan-lah yang seharusnya ditanyai mengenai ledakan bom itu. "Dia dan partainya memikul tanggung jawab langsung," cetus Zohbi.

Sebelumnya, pemerintah Turki menuding rezim Suriah terlibat dalam dua ledakan bom mobil di kota kecil Reyhanli tersebut. Otoritas Turki telah menangkap 9 warga Turki, yang beberapa di antaranya, telah mengaku terlibat dalam ledakan bom tersebut.

Kesembilan orang itu disebut-sebut sebagai anggota sebuah organisasi Marxis Turki yang memiliki kaitan langsung dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun rezim Suriah membantah keras tudingan keterlibatan ini.


(ita/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads